Jakarta (ANTARA) -
​​​​Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menyarankan pasien diabetes tipe 2 untuk konsumsi makanan rendah karbohidrat yang mengandung lebih banyak protein dan lemak agar dapat mengontrol kadar gula darah mereka sepanjang hari.
 
Medical Daily, Kamis (2/6), sebuah tim peneliti dari University of British Columbia Okanagan (UBCO) meneliti keuntungan memodifikasi kebiasaan sarapan bagi penderita diabetes tipe 2.
 
Penelitian,yang dilakukan bekerja sama dengan Laboratorium Latihan, Metabolisme, dan Peradangan itu berfokus pada efek transisi dari sarapan rendah lemak konvensional ke makanan rendah karbohidrat dan kaya protein dan lemak.

Baca juga: Ketua IDAI ungkap adanya tren diabetes tipe 2 pada anak dan remaja
 
"Salah satu dari banyak komplikasi bagi orang yang hidup dengan diabetes tipe 2 adalah peningkatan kadar glukosa darah yang cepat atau besar setelah makan. Penelitian kami menunjukkan bahwa makanan rendah karbohidrat di pagi hari tampaknya membantu mengontrol gula darah sepanjang hari," ucap pemimpin peneliti Dr. Barbara Oliveira.
 
Mengontrol kadar glukosa sangat penting dalam mengelola diabetes tipe 2 dan komplikasi terkait, termasuk peradangan dan penyakit kardiovaskular.
 
Oliveira mengatakan jika makanan pertama hari itu adalah rendah karbohidrat dan lebih tinggi protein dan lemak, dapat membatasi perubahan hiperglikemik.
 
Manfaat konsumsi makanan rendah karbohidrat adalah termasuk menstabilkan kadar gula darah, mengurangi ketergantungan obat diabetes, dan meminimalkan fluktuasi glukosa sepanjang hari.

Baca juga: Pasien diabetes idealnya periksa gula darah rutin tujuh kali sehari
 
Selain itu, orang yang memilih sarapan rendah karbohidrat menunjukkan bahwa itu mungkin telah memperbaiki pola makan mereka secara keseluruhan.
 
"Dengan melakukan sedikit penyesuaian pada kandungan karbohidrat dari satu kali makan daripada seluruh diet, kami memiliki potensi untuk meningkatkan kepatuhan secara signifikan sambil tetap memperoleh manfaat yang signifikan," ucap Oliveira.

Baca juga: Penderita diabetes tipe 1 tetap harus terapkan pola makan sehat

Baca juga: Cegah diabetes melitus tipe 2 dengan pola hidup sehat

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023