Sejak tahun 2008, penyerapan anggaran tidak bisa optimal. Terlalu banyak uang tidak terserap pada akhir tahun,"
Jakarta (ANTARA News) - Ekonom dari Danareksa Research Institute Purbaya Yudi Sadewa menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak positif terhadap perekonomian asalkan ada perbaikan dan optimalisasi penyerapan anggaran.

"Sejak tahun 2008, penyerapan anggaran tidak bisa optimal. Terlalu banyak uang tidak terserap pada akhir tahun," kata Purbaya dalam seminar nasional bertajuk "Prospek Perbankan dan Bisnis Properti di Tengah Tantangan Menjaga Momentum Pertumbuhan" di Jakarta, Rabu.

Menurut Purbaya, setiap tahunnya sekitar sepuluh persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak terpakai dalam lima tahun terakhir.

"Memang kalau kita lihat subsidi BBM, orang gemes itu subsidi Rp317 triliun kita pakai untuk membangun infrastruktur jadi berapa, namun itu asumsi yang salah sama sekali. Nah dalam keadaan seperti ini, apa anda mau ngasih pemerintah lebih lagi untuk bangun infrastruktur," ujar Purbaya.

Jika harga BBM jadi dinaikkan, lanjut Purbaya, akibatnya yakni terjadi pengurangan daya beli masyarakat, ekonomi melambat, namun harapan stimulus dari sisi fiskal tidak kunjung datang.

"Jadi apa tanpa perbaikan penyerapan anggaran kita hanya menunggu momentum pertumbuhan ekonomi kita, apa itu yang kita mau?," kata Purbaya.

Sementara itu, dari sisi politik, Purbaya menilai kenaikan harga BBM mempengaruhi Indeks Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pemerintah (IKMTP).

"Pada bulan Maret--April 2012 ketika ada rencana kenaikan BBM, IKMTP berada pada titik terendah sepanjang sejarah yakni di bawah 90. Kalau ketika itu jadi naik, maka bisa dipastikan presidennya jatuh dan negara kacau, itu yang harus dipertimbangkan. Jadi risikonya tidak sesederhana yang disangka banyak orang," kata Purbaya.

Purbaya mengatakan, saat ini IKMTP sudah membaik, tetapi masih berada pada level yang relatif lebih rendah.

IKMTP dihasilkan melalui survei terhadap 1.700 KK (Kepala Keluarga) di seluruh Indonesia.

(C005/D007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013