Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong upaya perbaikan data yang konsisten dan terintegrasi, untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia.

"Upaya penajaman dan perbaikan data kependudukan yang lebih rinci, harus secara konsisten dilakukan agar akurasi penanggulangan kemiskinan lebih akurat, dan mencapai kelompok sasaran," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Selain itu, efektivitas penanggulangan dan penghapusan kemiskinan ekstrem harus ditingkatkan, untuk menjawab sejumlah tantangan dalam upaya mengakselerasi pembangunan nasional.

"Jumlah penduduk miskin yang harus dientaskan saat ini masih relatif tinggi, sekaligus merupakan tantangan yang harus segera dijawab bersama, dalam rangka mempercepat proses pencapaian Indonesia yang lebih adil, makmur dan sejahtera," katanya menegaskan.

Data World Bank, mencatat angka kemiskinan di Indonesia mencapai 16 persen dari total penduduk pada 2022 lalu. Perhitungan jumlah penduduk miskin itu dengan asumsi pendapatan mereka di bawah 1,90 dolar Amerika per hari.

Baca juga: Wakil Ketua MPR ajak kokohkan kembali pengamalan nilai-nilai Pancasila

Sementara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), beberapa waktu lalu mengungkapkan outlook jumlah kemiskinan di Indonesia pada 2024 mendatang adalah 7,99 persen.

Lestari menyarankan pengintegrasian sejumlah program pemberdayaan ekonomi yang masif, juga harus menjadi kepedulian bersama para pemangku kebijakan di tingkat pusat dan daerah.

Dia berpendapat upaya pengentasan kemiskinan yang terintegrasi dan konsisten merupakan langkah strategis yang harus dilakukan.

"Upaya pengentasan kemiskinan dalam proses pembangunan memiliki dimensi ekonomi dan sosial, sekaligus bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia nasional," harapnya.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Kecukupan gizi penting cegah "stunting"
 

Pewarta: Fauzi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023