kami sudah curiga
Jakarta (ANTARA) - Pihak Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur menugaskan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk membuat septic tank guna mencegah warga membuang tinja ke aliran Kali Irigasi.

Septic tank itu diperlukan karena sejumlah warga Jalan Tambun Rengas, RT 001/RW 008, Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, ditemukan membuang limbah tinja dari kloset rumahnya ke Kali Irigasi, sehingga mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan

Ketua RT 001/RW 008, Uwes yang ditemui di bantaran Kali Irigasi, Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Senin, mengatakan, pihaknya baru mengetahui warga yang berada di bantaran Kali Irigasi membuang limbah tinja ke kali tersebut pada 2019 karena terdapat saluran pipa yang terpasang pada sisi turap kali

"Pertama kali ketahuan pembuangan kloset ke kali sih tiga sampai empat tahun lalu. Pas ngeliat ada pipa yang ngarah ke kali, kami sudah curiga," katanya.

Baca juga: Dinas LH DKI selidiki truk tinja buang limbah di Cawang

Selain itu, kerap ditemukan juga tinja yang mengambang di sekitar saluran pipa tersebut.

Pengurus RT setempat pun menegur warga terkait hal itu, namun tidak digubris selama empat tahun belakangan.

Warga pun berdalih akan memperbaiki saluran pembuangannya bila memiliki uang. Pihaknya pun mengingatkan bahwa tindakan mereka dapat mencemarkan lingkungan sekitar.

"Sudah saya tegur, tapi alasannya kendala keuangan, jadinya dibuang ke kali," kata Uwes.

Dia menegaskan pembuangan limbah kloset tidak bisa dilakukan di Kali Irigasi karena berdampak terhadap rumah warga yang dilewati aliran Kali Irigasi.

Sementara itu, Ketua RW 08 Fadholi mengatakan, banyak warga yang mengajukan komplain ke Puskesmas Kelurahan Ujung Menteng terkait hal itu.

"Selalu ada laporan setiap warga ikut kegiatan di puskesmas tentang kondisi kali," ujarnya.

Laporan pun diteruskan kepada pengurus RT dan RW setempat, hingga akhirnya disampaikan ke pihak Kelurahan Ujung Menteng.

Menurut dia, Kali Irigasi yang berada di depan 17 rumah ini memang tidak memiliki bau tinja yang sangat menyengat lantaran air terus mengalir sepanjang sekitar 5 kilometer menuju wilayah Rorotan, Jakarta Utara.

Kendati demikian, aroma kurang sedap sesekali tercium, terutama oleh warga yang tinggal di dekat Kali Irigasi dan dilewati oleh limbah kloset 17 rumah itu.

"Bau sih enggak, tapi fisiknya (tinja) kelihatan," kata Fadholi.

Pada awal Juni 2023, Kelurahan Ujung Menteng pun memasang spanduk yang bertuliskan, "Stop BABS, Dilarang BABS (Buang Air Besar Sembarangan) Demi Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan".
 
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ujung Menteng tengah membuat septic tank bagi rumah warga yang tinggal di bantaran Kali Irigasi, Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (5/6/2023). ANTARA/Syaiful Hakim


Penggalian Septic Tank

Selain memasang spanduk, Kelurahan Ujung Menteng juga mengerahkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk menggali septic tank untuk rumah warga.

"Arahan dari pak Lurah, yang belum ada septic tank bakal dibantu penggaliannya dari PPSU Kelurahan Ujung Menteng," kata Uwes menambahkan.

Pembuatan septic tank itu memiliki kedalaman 2 meter dengan panjang dan lebar 1,5 meter. Namun, ukuran septic tank bisa disesuaikan dengan permintaan warga. Saat ini, sudah ada dua lubang pembuangan limbah tinja dan dua lubang yang tengah dibuat.

Baca juga: Heru cabut izin operasi truk tangki buang limbah tinja sembarangan

Baca juga: DLH DKI buru perusahaan sedot tinja buang limbah di Dukuh Atas

Baca juga: Dinas LH DKI ancam cabut izin usaha truk tinja buang limbah

​​​​​

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023