Per April 2023, terdapat 24 penyelenggara yang memiliki TWP90 lebih dari 5 persen
Jakarta (ANTARA) - Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Lembaga Penjamin, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan terdapat 24 perusahaan financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending yang memiliki Tingkat Wan Prestasi (TWP90) di atas 5 persen.

TWP90 adalah ukuran tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban nasabah fintech di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo. TWP90 menjadi ukuran kualitas pendanaan fintech.

“Per April 2023, terdapat 24 penyelenggara yang memiliki TWP90 lebih dari 5 persen. Angka tersebut meningkat 1 penyelenggara apabila dibandingkan dengan posisi Maret 2023 sebanyak 23 penyelenggara,” kata Ogi dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Mei 2023 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa.

OJK terus melakukan pemantauan terhadap perubahan TWP90. Menurut Ogi, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi perubahan TWP90, seperti kemampuan platform memfasilitasi penyaluran dana, kualitas credit scoring dan proses pengumpulan pinjaman yang sedang berjalan, serta banyaknya kerja sama dengan ekosistem seperti penyediaan fasilitas asuransi kredit dan lainnya.

Pada perusahaan yang memiliki TWP90 di atas 5 persen, OJK memberikan pembinaan dan meminta mereka mengajukan action plan perbaikan pendanaan macet.

OJK kemudian memantau pelaksanaan action plan perusahaan dengan ketat. Jika kondisinya memburuk, OJK akan melalukan tindakan pengawasan lanjutan.

“Pengenaan sanksi telah diatur sesuai dengan POJK. OJK mengenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran dan mengacu pada ketentuan dimaksud,” ujar Ogi.

OJK juga meminta penyelenggara P2P lending untuk dapat melakukan publikasi data kualitas pinjaman tersebut dalam rangka transparansi dan perlindungan konsumen. Dengan begitu, para konsumen dan calon konsumen dapat memonitor langsung data kualitas pinjaman suatu platform P2P lending.

Dalam kesempatan tersebut, OJK juga melaporkan kinerja fintech peer-to-peer (P2P) lending pada April 2023 yang masih mencatatkan pertumbuhan dengan outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 30,63 persen yoy menjadi sebesar Rp50,53 triliun.

Sementara tingkat risiko kredit secara agregat (TWP90) naik menjadi 2,82 persen dari sebelumnya 2,81 persen pada Maret 2023.

Baca juga: OJK terus evaluasi ketahanan siber industri perbankan
Baca juga: OJK sebut berhasil setop kegiatan 155 pinjol ilegal hingga Mei 2023


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023