Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan bersama BPOM melakukan pengamanan pangan dari berbagai kandungan zat berbahaya di pusat kuliner menyambut HUT Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).

Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda di Palembang, Selasa, mengatakan dirinya sengaja mendatangi pasar 10 Ulu guna mengecek berbagai sampel makanan yang dicurigai mengandung zat berbahaya.

"Alhamdulillah, hasil sidak bersama tadi, 26 sampel makan yang kita ambil, baik tahu maupun mie terasi khusus di Pasar 10 Ulu semuanya aman," katanya.

Selain Pasar 10 Ulu, pihaknya juga mendatangi beberapa toko empek-empek yang berada di lokasi Jalan Letkol Iskandar Palembang.

Baca juga: Palembang gelar bursa kerja, sediakan 1.500 lowongan pada HUT APEKSI

Baca juga: Wali Kota Banjarmasin jadi delegasi APEKSI ke Swiss dan Prancis


"Karena saat ini sudah memulai kegiatan APEKSI, jadi dari sini kami memulai juga melakukan pemantauan toko-toko pempek sehingga para tamu yang datang ke kota Palembang dari berbagai kota dari berbagai Provinsi," ucapnya.

Jadi para tamu yang datang untuk berbelanja pempek dan belanja lainnya dapat kita pastikan semuanya relatif aman, kata Fitri.

Sementara itu, Plh. Kepala BPOM Palembang Tedy Wirawan mengimbau seluruh masyarakat khususnya di Kota Palembang agar lebih waspada terhadap pangan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.

"Khususnya formalin, karena tahan lebih dari satu hari, umumnya pada tahu dan mie itu harus dipastikan. Kemudian terasi warnanya merah muda, itu harus dicurigai. Usahakan tidak usah membeli terasi yang warna merah muda karena kita curigai itu mengandung pewarna rodamin B atau pewarna tekstil," ujarnya.*

Baca juga: APEKSI: Ekosistem ketenagakerjaan inklusif wujudkan Indonesia Emas

Baca juga: Pemkot Makassar manfaatkan Rakernas Apeksi kampanye "Kota Makan Enak"

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023