Jakarta (ANTARA News) - Tim AC Milan Glorie membuktikan janjinya dengan mengalahkan tim Indonesia All Star Legend 4-2 pada pertandingan amal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.

Gol kemenangan AC Milan Glorie dicetak oleh Serginho (dua gol), Andriy Shevchenko dan Maurizio Ganz masing-masing satu gol. Sedangkan dua gol Indonesia dicetak oleh Bambang Pamungkas.

AC Milan Glorie pada kedatangannya yang kedua di Indonesia ini, bermain lebih agresif, apalagi saat ini diperkuat dua pemain andalannya yaitu sang palang pintu Paolo Maldini dan tukang gedor asal Ukraina, Andriy Shevchenko.

Dengan kekuatan yang lebih baik dibandingkan saat kedatangannya 2011 lalu, AC Milan Glorie langsung menekan pertahanan Indonesia All Star Legend yang dimotori Yeyan Tumena.

Peluang pertama klub asal Kota Milan Italia ini didapat oleh Massimo Oddo, hanya saja tendanganya mampu dibaca Hendro Kartiko. Tekanan Milan akhirnya membuahkan hasil setelah Serginho mampu menjebol gawang Indonesia All Star Legend.

Tertinggal 0-1 anak asuh Danurwindo yang diperkuat Firman Utina dan Bambang Pamungkas bangkit yang cenderung menyerang. Umpan bola-bola pendek terus dilakukan. Hasilnya pertahanan AC Milan Glorie lebih terbuka.

Upaya yang dilakukan oleh Indonesia All Star Legend akhirnya membuahkan hasil setelah tendangan keras dari Bambang Pamungkas tidak mampu ditahan oleh Massimo Taibi. Dengan demikian kedudukan sama kuat 1-1.

Meski diperkuat pemain yang jauh lebih tua dibandingkan pemain Indonesia, AC Milan Glorie tetap bermain dengan tenang. Serangan yang dibangin dilakukan dengan baik. Di menit akhir babak pertama, sang bomber Andriy Shevchenko mampu membawa timnya unggul 2-1 dan bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua Tim Indonesia All Star Legend berusaha tampil lebih garang. Perubahan susunan pemain yang dilakukan oleh pelatih Danurwindo membuat pola serangan lebih variatif. Hasilnya Bambang Pamungkas langsung mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Kedudukan sama kuat pertandingan jauh lebih menarik. Masuknya Maurizio Ganz menggantikan Andriy Shevchenko membuat serangan AC Milan Glorie lebih mengigit. Akhirnya pemain dengan nomor punggung sembilan itu mambawa timnya kembali unggul atas Indonesia All Star Legend.

Kembali unggul para pemain veteran ini bermain dengan lebih tenang. Penguasaan bola dilakukan lebih lamam dan sesekali menusuk kepertahanan Indonesia. Begitu juga sebaliknya. Bambang Pamungkas dan kawan-kawan berusaha mengejar ketertinggalannya.

Mendekati babak kedua AC Milan Glorie meningkatkan tempo permainan. Tekanan demi tekanan dilakukan hingga membuat Kurnia Sandy jatuh bangun mengamankan gawangnya. Hasilnya Serginho mambuat membuat gol yang kedua sehingga membawa AC Milan Glorie unggul 4-2.

Indonesia All Star Legend sebenarnya mencoba memperkecil kedudukan. Hanya saja hingga pertandingan usai tidak ada lagi gol yang tercipta dan AC Milan Glorie tetap unggul 4-2 atas tim tuan rumah.

Susunan pemain Indonesia All Star Legend: Hendro Kartiko (PG) (Kurnia Sandy), Asep Dayat/Alexander Saununu, Eko Purjianto/Nuralim, Yeyan Tumena (c)/Charis Yulianto, Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Ponaryo Astaman, Ismed Sofyan, Firman Utina/Rully Nere, Bambang Pamungkas dan Isnan Ali.

Sedangkan pemain AC Milan Glorie: Massimo Taibi (PG), Paolo Maldini, Angelo Carbone, Alessandro Costacurta, Franco Baresi (c)/Pietro Vierchowood, Andriy Shevcheko/Maurizio Ganz, Roberto Mussi, Stefano Eranio, Roque Junior/Stevano Nava, Serginho dan Massimo Oddo/Daniele Massaro.

(B016)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013