Lebih baik tidak memasak daripada dipaksakan tanpa bumbu dari Indonesia, karena hasilnya tidak akan bagus
Madinah (ANTARA) - Bakso yang menjadi makanan sejuta umat di Tanah Air, juga merupakan kuliner yang paling diburu oleh warga negara Indonesia (WNI) yang tengah berada di Madinah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Untuk mendapatkan bakso yang sesuai dengan cita rasa Indonesia banget, Madena Asian Restaurant yang berada di Madinah menjadi pilihan banyak WNI.

"Ini rasanya benar-benar Indonesia. Sebelumnya sudah mencoba bakso di tempat lain, tapi ini jauh lebih enak. Baksonya kerasa daging banget,  kuahnya juga enak," kata Nila Kandi, pewarta yang menjadi petugas haji.

Semangkuk bakso di resto ini dihargai 25 real atau hampir Rp100 ribu, sama harganya dengan menu lainnya seperti soto Betawi, soto ayam, lontong sayur, nasi goreng, nasi campur, gado-gado, ketoprak, mi goreng, ayam goreng, ayam geprek, satai, dan pecel Madiun.

Tidak hanya pengunjung WNI di resto tersebut. Dalam kesempatan itu ada Abdullah (18) bersama temannya, warga Madinah, yang terlihat lahap menyantap nasi campur dengan sambal telur balado.

"Good ... I love Indonesia," puji Abdullah sembari mengacungkan jempol kanannya kepada pewarta Antara yang saat itu mengambil video dirinya.
 


Bawa nama harum

Muhammad Umar, Kepala Chef Madena Asian Restaurant, menceritakan belum lama ini dirinya mengikuti ajang Festival Food International di Madinah. Masakan Indonesia berupa bakso dan rendang yang ia buat berhasil menjadi juara kedua mengalahkan masakan lainnya pada ajang yang diikuti 80 negara tersebut.

"Juara pertama dari India dengan nasi biryaninya dan juara kedua masakan dari Indonesia yakni bakso dan rendang," kata chef asal Cilacap, Jawa Tengah ini.

Tidak hanya diakui dalam ajang bergengsi, chef Umar mengakui restorannya mampu menjadi "magnet" bagi WNI yang berada di Arab Saudi baik yang sedang umrah maupun saat menunaikan haji. Banyak tokoh dan artis yang juga menikmati masakan di restorannya.

"Belum lama ini Sekjen Gerindra Pak Muzani makan di sini. Ada lagi grup band Dewa 19, youtuber Atta Halilintar, penyanyi Anang, dan banyak lagi," cerita koki berusia 48 ini.

Chef Umar menyebutkan setidaknya per harinya minimal ada 300 sampai 400 pembeli dan menghabiskan sekitar satu kuintal beras. Apalagi saat musim haji dan umrah bisa mencapai batas maksimal pesanan atau order 500 pembeli dalam sehari.
Seorang chef Madena Asian Restaurant, Madinah tengah menyiapkan porsi bakso yang menjadi pilihan favorit warga negara Indonesia. ANTARA/Nur Istibsaroh


Rahasia dapur

Keberhasilan masakan Indonesia diterima di Arab Saudi mendorong    Madena Asian Restaurant segera membuka cabang di Pintu 338 Masjid Nabawi, di Riyadh, dan Mekkah.

Chef Umar mengaku akan mempertahankan kualitas masakan yang akan disajikan dengan mengedepankan cita rasa dari bumbu yang didatangkan langsung dari Indonesia termasuk cabai setan segar untuk menghasilkan sambal bakso yang sesuai.

"Kami menggunakan rempah dari Indonesia. Lebih baik tidak memasak daripada dipaksakan tanpa bumbu dari Indonesia, karena hasilnya tidak akan bagus," kata chef yang telah mengantongi sertifikat profesi kuliner dari Jakarta.

Chef Umar yang mengaku sudah berkecimpung dengan dunia masak- memasak sejak kelas dua SD karena membantu ibunya yang berjualan di kantin sekolah, bekerja di kaki lima, kafe, sampai dengan menjadi chef di hotel dan restoran ini mengaku memiliki mimpi besar.

"Mimpi saya bisa membuat masakan yang bisa dirasakan semua kalangan. Saya ingin buat masakan versi kelas menengah ke atas, tetapi juga bisa dirasakan semua kalangan. Bahkan jika (pembeli) tidak bisa bayar, bisa gratis. Rencananya, setiap Jumat juga akan ada makanan gratis di area Jakarta Selatan," katanya.

Tidak hanya bumbu yang didatangkan dari Indonesia, di Madena Asian Restaurant total memiliki empat koki yang seluruhnya dari Indonesia. Begitu juga para pramuniaganya, dari  12 pramuniaga, delapan di antaranya dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.


80 menu Indonesia

Ahmad, chef lainnya dari Madena Asian Restaurant, menambahkan dirinya bersama chef Umar, akan menghadirkan beragam menu baru, dari yang sebelumnya 15 jenis masakan ditargetkan akan ada 80 menu.

Pengunjung nantinya juga bisa memesan menu, tidak hanya cita rasa Indonesia, tetapi juga bisa menu Jepang atau menu China, juga masakan Asia lainnya.

Meskipun ada beragam menu, kedua koki tersebut kembali menawarkan kepada pewarta kantor berita Indonesia ini menu andalan lainnya yakni pisang goreng dan mendoan panas juga es cendol Elizabeth yang juga banyak dicari pengunjung.

"Ini es cendol Elizabeth gratis untuk kalian," kata chef Ahmad saat menyodorkan segelas minuman yang penamaannya tidak ada hubungannya dengan Ratu Elizabeth. Akan tetapi saat Ratu Inggris itu meninggal, es yang dijual di depan toko tas ternama tersebut viral di media sosial.

Memang benar adanya, es cendol yang dikemas dalam gelas plastik itu memang rasanya unik dan segar sehingga langsung jadi rebutan di tengah terik panas Madinah siang. Es itu langsung ludes dalam sekejap.

Bagi WNI yang ingin mencoba bakso dan menu masakan Indonesia, tidak ada salahnya mampir ke restoran yang terletak tidak jauh dari Masjid Suhada, Uhud, Madinah.

Selain rasanya yang maknyus, menyantap masakan Indonesia di negara lain juga bisa sedikit mengobati rasa rindu pada Tanah Air.


Editor: Achmad Zaenal M



 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023