Agar beliau dapat konsentrasi dulu menyelesaikan masalah partainya"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengambil cuti demi mengurusi partainya, Partai Demokrat.

"Apalagi setelah kemarin malam, SBY kembali menyampaikan pidato pakta integritas Partai Demokrat. Sangat jarang, seorang presiden dalam sepekan sampai melakukan dua kali pidato politik hanya untuk merespons urusan internal partainya," kritik Fadli di Jakarta, Senin.

Fadli menyarankan Presiden untuk memisahkan urusan negara dari urusan partai sehingga perlu mengambil cuti.

"Hal ini dilakukan agar urusan negara dan partai tak campur aduk. Sebab jika tidak, potensi abuse of right (penyalahgunaan hak) sebagai presiden dapat terjadi. Fasilitas negara dipakai untuk kepentingan partai. Dan ini contoh yang kurang baik dari seorang kepala negara," kata Fadli.

Fadli membandingkan langkah Presiden Yudhoyono dengan para presiden negara lain yang cuti untuk urusan tertentu seperti Presiden Venezuela Hugo Chavez yang cuti sakit, Presiden Ekuador Rafael Correa yang cuti untuk fokus pada kampanye partainya selama 30 hari, dan Obama yang pernah cuti liburan.

"Hal ini mereka lakukan untuk menghindari penyalahgunaan hak jabatannya, dan agar fokus untuk urusannya," kata Fadli.

Dia menilai Presiden Yudhoyono bisa menempuh langkah serupa.  "Agar beliau dapat konsentrasi dulu menyelesaikan masalah partainya. Saya yakin urusan partai pun penting karena menyangkut dugaan korupsi," kata Fadli.

(Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013