Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tampil mengecewakan pada babak 16 besar Singapore Open, di mana mereka kehilangan semangat bermain saat menghadapi Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Kamis.

Penampilan pasangan berjuluk Minions itu berakhir dengan kekalahan 18-21, 9-21, sekaligus mencatatkan rekor kekalahan tiga kali berturut-turut dari pasangan asal Jepang itu.

"Performa kami memang jelek, tidak seperti yang diharapkan. Kami sudah kalah, mau bagaimana lagi? Gim pertama masih bisa mengimbangi. Gim kedua kami sudah down. Sudah ketinggalan jauh. Mau mengejar sudah jauh poinnya," ungkap Marcus melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta.

Kekalahan tersebut penjadi pengulangan dari kegagalan serupa saat bertemu Hoki/Kobayashi pada babak 16 besar Malaysia Masters dua pekan silam.

Marcus mengakui bahwa unggulan keempat itu bermain lebih baik, dengan menonjolkan kecepatan serangan serta dibarengi pertahanan yang alot.

Baca juga: Status juara bertahan tak membuat Ginting terbebani di Singapura

Kevin/Marcus juga kalah tenaga, sehingga hanya bisa bisa membuat keunggulan dalam satu atau dua pukulan.

Tak hanya itu, Marcus pun mengaku faktor usia membuatnya tak bisa bermain sebaik dulu. Pebulu tangkis berusia 32 tahun itu tak bisa lagi mengimbangi kecepatan permainan lawan dan rekan mainnya.

"Memang harus diakui, saya sangat berat sudah tambah umur. Kami ketinggalan terus. Kami juga sudah berkurang kecepatannya. Dengan karakter shuttlecock yang cepat, kami makin ketinggalan dan susah mengimbangi kecepatan lawan," ujar Marcus.

Sementara itu, Kevin juga menilai permainannya sudah tidak bisa mengimbangi Hoki/Kobayashi yang secara teknis unggul dari berbagai aspek seperti kecepatan, tenaga, hingga pertahanan.

Pada gim pertama, Minions masih bisa memberikan perlawanan ketat kepada Hoki/Kobayashi. Baru pada gim kedua, semangat mereka semakin menurun karena sudah ditekan sejak awal permainan.

Poin yang tertinggal terlalu jauh juga mempengaruhi mental mereka, hingga akhirnya tak bisa memberikan aksi balasan yang berarti hingga pertandingan usai setelah dimainkan dalam 33 menit.

"Gim pertama kami bisa memberikan perlawanan. Tetapi di gim kedua, poin kita sudah ketinggalan jauh. Mau mengejar pun sangat susah. Kami tidak tahu mau main apa lagi," pungkas Kevin.

Baca juga: Pelatih ungkap kendala strategi penyebab kekalahan Jonatan Christie

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023