Jakarta (ANTARA News) - Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana per Januari 2013 tercatat turun 0,92 persen menjadi Rp181,01 triliun dari Rp182,79 triliun pada Desember 2012.

Direktur Utama Infovesta Utama Parto Kawito di Jakarta Senin mengatakan, penurunan NAB itu dipicu imbal hasil (return) beberapa produk reksa dana yang naik sehingga beberapa investor menjual untuk ambil untung.

"Imbal hasil naik, jadi ada banyak pencairan dipenyertaannya," kata dia.

Ia memperkirakan, pertumbuhan return produk reksa dana pada tahun ini dapat tumbuh 12 persen-13 persen atau tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan pada 2012.

Ia menambahkan, kenaikan indeks saham regional dan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga tidak terlalu ketat.

"Imbal hasil diperkirakan 12 persen-13 persen untuk reksa dana pada 2013, apalagi mengingat tahun depan merupakan tahun politik, dan sekarang mereka masuk dalam jangka pendek untuk antisipasi," kata dia.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2012 tercatat, dana kelolaan reksa dana terproteksi sebesar Rp38,75 triliun, reksa dana syariah terproteksi Rp1,43 triliun, reksa dana syariah saham Rp2,89 triliun, reksa dana syariah campuran Rp2,63 triliun, reksa dana syariah indeks Rp347,77 miliar, reksa dana syariah pendapatan tetap Rp7327,92 miliar.

Selain itu, dana kelolaan reksa dana saham sekitar Rp66,39 triliun, reksa dana pasar uang Rp12,46 triliun, reksa dana campuran Rp20,89 triliun, reksa dana indeks Rp212,33 miliar, reksa dana pendapatan tetap Rp33,52 triliun, reksa dana ETF-saham Rp193,89 miliar, dan reksa dana ETF-pendapatan tetap Rp1,30 triliun.

(KR-ZMF)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013