Bandung (ANTARA News) - Calon Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka, Senin, menyempatkan diri menengok bocah korban malpraktik di Desa Sukawargi Kecamatan Cimahi Selatan disela kampanyenya menjelang Pilkada Jabar.

Bocah bernama Nazila (5) itu hanya bisa berbaring telentang di tempat tidurnya tanpa bisa beraktivitas seperti anak seusianya.

Rieke sempat menggendong bocah perempuan itu dan berdialog dengan orang tua Nazila di dalam rumahnya yang sederhana.

Pada kesempatan itu, Rieke yang berpasangan dengan Teten Masduki membesarkan hati orang tua bocah malang itu untuk tetap memberikan kasih sayang dalam ujian yang sangat berat yang menimpa anaknya itu.

"Ini bukti tidak adanya tanggung jawab dari pemerintah atas kejadian yang menimpa Nazila," kata Rieke.

Sementara itu, memasuki hari kelima masa kampanye, Rieke Diah Pitaloka melakukan kunjungan ke sejumlah tempat di Jabar Tengah.

Rieke antara lain bertemu dengan para pedagang di Pasar Lembang Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini disambung dengan sosialisasi bersama ribuan pendukung yang memenuhi gedung AHAS Lembang.

Setelah itu Rieke dan rombongan bertemu dengan buruh PT Matahari Sentosa dan masyarakat Cibereum Kidul Jalan Kebon Kopi Kecamatan Cimahi Selatan.

Dalam kegiatan kampanye di kawasan Bandung Barat dan Cimahi, Rieke mengajak masyarakat melawan korupsi dan politik transaksional. Rieke menegaskan politik transaksional identik dengan korupsi.

"Karena politik transaksional bermodalkan biaya begitu besar sehingga memacu seseorang untuk mengeruk kekayaan yang lebih banyak bila terpilih menjadi pemimpin," kata Rieke.

Anggota komisi IX DPR RI itu menawarkan sebuah konsep menarik yaitu "Kartu Jabar Bangkit" yang multifungsi. Kartu yang dapat mengurangi beban masyarakat ini dapat menjamin atau menanggung kesehatan serta pendidikan masyarakat ke arah yang lebih baik.

"Dengan kartu Jabar Bangkit, anak-anak tukang becak, sopir, tukang baso, sayur, kebon, ojek, nelayan, petani, buruh tani, buruh dan lain-lain dapat terjamin sampai sarjana. Selain itu akan diangkat menjadi anak provinsi Jawa Barat dan tidak boleh ada lagi rakyat miskin diusir dari rumah sakit karena miskin," kata Rieke.

Rieke meminta semua masyarakat Jawa Barat untuk turut berpartisipasi mengawasi jalannya pemilihan kepala daerah (pilkada) ini.

Ajakan Rieke ini langsung disambut teriakan "Merdeka" oleh para kader. Mereka yang hadir siap memenangkan Pilkada Jawa Barat yang akan digelar Minggu, 24 Februari mendatang.

"Saya mengajak semua kader partai menjadi saksi dalam setiap tempat pemungutan suara, jangan sampai masyarakat tidak memilih karena tidak terdaftar," kata Rieke menambahkan.

(S033)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013