lahan tersebut ditumbuhi ilalang dan semak belukar.
Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Kota Banda Aceh mengajak masyarakat memanfaatkan lahan telantar di ibu kota provinsi itu agar lebih bernilai ekonomis.

"Banyak lahan telantar belum dimanfaatkan. Untuk itu, kami mengajak masyarakat memanfaatkannya menjadi lahan produktif," kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Banda Aceh Bahktiar, di Banda Aceh, Senin.

Ia mengatakan, dari sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh, Kecamatan Meuraxa dan Kecamatan Jaya Baru, merupakan wilayah yang banyak memiliki lahan telantar.

Akibatnya, lanjut dia, lahan tersebut ditumbuhi ilalang dan semak belukar. Padahal, jika lahan telantar tersebut dimanfaatkan, maka bisa menghasilkan nilai ekonomis.

"Kami siap membantu masyarakat yang memiliki lahan telantar memanfaatkan dengan menanami holtikultura," ungkap mantan Camat Meuraxa, Kota Banda Aceh tersebut.

Selain dengan tanaman, kata dia, lahan telantar bisa juga dijadikan lahan budi daya perikanan darat. Masyarakat di sejumlah gampong (desa) di Kecamatan Meuraxa, sudah membudidayakan lahan telantar.

"Hasilnya cukup menjanjikan, mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena itu, kami mengajak masyarakat agar memanfaatkan lahannya untuk hal-hal yang produktif," lanjut dia.

Menyangkut lahan telantar yang pemiliknya menetap di luar Banda Aceh, Bahktiar menyarankan aparat gampong melakukan pendekatan dengan si empunya tanah agar lahannya bisa dimanfaatkan.

Jika si pemilik lahan mengizinkan dikelola oleh gampong, kata dia, bisa menjadi sumber pendapatan bagi desa dan dikelola untuk pembangunan ekonomi masyarakat.

"Namun, penjanjian gampong dengan pemilik lahan juga harus kuat. Jangan setelah dibersihkan dan lahan dijadikan lokasi pertanian, si pemilik membatalkannya. Perjanjian penggunaan lahan minimal lima tahun," kata Bakhtiar.

(A013)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013