Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) mendukung langkah-langkah mengurangi sampah plastik, sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan di tengah isu perubahan iklim yang menjadi perhatian di seluruh dunia.

"Pada situasi saat ini, yang dibicarakan bukan hanya soal ekonomi atau pemulihan setelah pandemi, tapi juga perubahan iklim. Bicara perubahan iklim, ini sangat relevan dengan bagaimana kita mengurangi plastik. Jadi melalui APRINDO, kami setuju untuk mengurangi plastik," kata Ketua Umum APRINDO Roy Nicholas Mandey dalam sebuah acara di Tangerang, Banten, Kamis.

Roy mengatakan, APRINDO telah memulai langkah untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sejak tahun 2018 serta bekerja sama dengan banyak institusi untuk menerapkan 3R yakni reduce (mengurangi plastik), reuse (menggunakan kembali plastik), dan recycle (mendaur ulang plastik).

Baca juga: KLHK tegaskan ritel harus ikut tanggung jawab atasi sampah plastik

Menurut Roy, upaya tersebut sangat penting dilakukan sebab lingkungan harus dijaga sehingga generasi di masa depan tetap memiliki sumber daya alam yang baik.

"Kita bicara soal generasi masa depan. Tentunya kita punya anak, punya cucu, lalu cucu kita punya anak, dan sebagainya. Bila kita tidak menjaga lingkungan, kita tidak menyelamatkan anak cucu kita. Jadi generasi saat ini harus menjaga (lingkungan) untuk generasi ke depan," ujar Roy.

Untuk itu, Roy pun mengapresiasi ritel yang telah melakukan gebrakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai saat belanja dan mengedukasi masyarakat agar beralih menggunakan kantong belanja yang dapat dipakai berulang kali.

Baca juga: Le Minerale daur ulang sampah plastik menjadi produk baru

Senada dengan Roy, Ketua Umum ADUPI Christine Halim juga menyampaikan pentingnya menjaga bumi dengan mengurangi sampah plastik. Ia pun mengajak masyarakat mengumpulkan sampah plastik dan menyerahkannya ke titik-titik poin pengumpulan sampah plastik agar dapat didaur ulang.

"Setelah dikumpulkan, itu akan berguna bagi industri kami. Akan kami daur ulang bahan-bahan itu, bisa jadi baju, bisa jadi karpet," kata Christine.

Sehingga menurut Christine, manfaat yang lebih besar bisa diperoleh melalui pengurangan sampah plastik dan daur ulang plastik, yaitu tidak hanya uang tapi juga kebersihan lingkungan, kesehatan, hingga kesejahteraan bagi planet Bumi.

"Bumi kita masih satu. Kita harus jaga dan rawat bumi ini demi anak cucu kita. Kita tentu tidak mau mewariskan sampah, tetapi yang mau kita wariskan adalah sumber daya yang lebih baik, kekayaan, kesehatan, dan kemakmuran," pungkas Christine.

Baca juga: Strategi KLHK tangani sampah plastik di Indonesia

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023