Sekarang sedang ada pembahasan draf MoU (memorandum of understanding),"
Cilacap (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa pemerintah Arab Saudi meminta Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia membuka pintu pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) sektor informal.

"Sekarang sedang ada pembahasan draf MoU (memorandum of understanding)," kata Menakertrans saat mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Diponegoro Majenang, Cilacap, Senin sore.

Menurut dia, MoU tersebut akan mengatur gaji minimal TKI sebesar Rp4,5 juta, perlindungan, jaminan kerja, serta adanya hari libur bagi buruh migran sektor informal ini.

Ia mengatakan bahwa pemerintah Arab Saudi harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam nota kesepahaman (MoU) itu.

Dalam hal ini, kata dia, pemerintah Republik Indonesia akan tetap mempertahankan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi jika persyaratan tersebut tidak dipenuhi seperti halnya yang telah diberlakukan di Yordania dan Kuwait.

"Tanpa itu (dipenuhinya persyaratan dalam MoU, red.), `no` (tidak, red.)," kata dia menegaskan.

Kendati demikian, Muhaimin mengatakan bahwa Kemenakertrans belum berencana menghentikan moratorium pengiriman TKI yang sudah berjalan selama dua tahun ini.

Menurut dia, pemerintah akan terus membenahi sistem dan persyaratan penempatan TKI di luar negeri selama moratorium tersebut diberlakukan.

Menakertrans mengatakan bahwa pemerintah akan memperketat persyaratan pengiriman TKI, salah satunya calon TKI harus lolos pelatihan kualifikasi 200 jam.

Selain itu, kata dia, pemerintah akan terus mengurangi pengiriman TKI sektor informal.

"Saat ini, persentase TKI sektor informal memang sudah menurun, tetapi masih tergolong tinggi karena mencapai 40 persen, sisanya bekerja di sektor industri. Bahkan, kualitas TKI sektor informal juga tergolong rendah karena 47 persen di antaranya lulusan SD (sekolah dasar) sehingga kerap bermasalah pascapenempatan di luar negeri," katanya.

Terkait dengan hal itu, Muhaimin mengharapkan SMK di lingkungan Nahdatul Ulama (NU) dapat berperan aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan.

Menurut dia, hal itu perlu dilakukan sebagai upaya untuk menyiapkan tenaga terampil karena mayoritas warga NU, termasuk kaum marginal dan tidak mampu.

"Warga NU masih tertinggal dalam ekonomi dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Demikian juga warga negara ini secara keseluruhan," kata dia yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa.

Selain mengunjungi SMK Diponegoro Majenang, Muhaimin Iskandar juga menggelar silaturahmi dengan jajaran pengurus NU Kabupaten Cilacap.

Menakertrans juga dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto pada hari Selasa (12/2).

Kepala Humas Unsoed Purwokerto Endang Istanti melalui pesan singkat menyebutkan bahwa Menakertrans akan menghadiri penandatangan MoU kerja sama antara Unsoed Purwokerto dan Kemenakertrans di Auditorium Widyatama Unsoed Purwokerto.

(KR-SMT/D007)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013