Saya berani menjamin untuk tahun ini aman. Tahun lalu pada saat gencar-gencarnya PMK saja bisa 'clear'
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan hewan kurban di daerah ini aman dari penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) dan "lumpy skin disease" (LSD) atau penyakit kulit berbenjol.

"Saya berani menjamin untuk tahun ini aman. Tahun lalu pada saat gencar-gencarnya PMK saja bisa 'clear'," kata Kepala DPKP DIY Sugeng Purwanto saat ditemui di Kantor DPKP DIY di Yogyakarta, Kamis.

Sugeng menuturkan meski kasus PMK pada sapi di DIY telah melandai dan penyakit LSD juga terkendali, vaksinasi pada ternak terus digencarkan.

Dari total populasi sapi di DIY yang mencapai 900 ribu ekor, vaksinasi PMK telah menjangkau sebanyak 233.500 ekor, sedangkan vaksinasi LSD menjangkau 3.778 ekor.

Menurut dia, vaksinasi LSD lebih sedikit karena penularannya tidak secepat PMK.

"Saya yakin masih ada yang terjangkit PMK dan LSD, tapi pada porsi dan persentase yang sangat rendah, masih dalam jangkauan kami," kata dia.

Selain menggencarkan vaksinasi, menurut Sugeng, pengawasan hewan ternak yang masuk dari luar daerah diperketat melalui tujuh pos lalu-lintas ternak di perbatasan wilayah DIY dengan mengecek surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

Baca juga: DPKP pastikan ketersediaan hewan kurban di DIY mencukupi

DPKP DIY juga bakal menerjunkan tim untuk memantau kesehatan hewan kurban di pasar-pasar ternak, hingga ke lokasi penyembelihan hewan kurban.

"Meski PMK mulai aman, LSD mulai 'clear' ini bukan berarti membuat kita lengah," ujar dia.

Sugeng memastikan persediaan hewan ternak khususnya sapi dan kambing di DIY aman bahkan surplus untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan data ketersediaan hewan ternak DPKP DIY, populasi sapi potong di DIY tercatat mencapai 31.000 ekor, kambing 40.000 ekor, dan domba mencapai 17.999 ekor.

Sementara itu, perkiraan kebutuhan untuk kurban, menurut Sugeng, sapi mencapai 25.000 ekor, kambing 22.800 ekor, dan domba 24.800 ekor.

"Khusus untuk domba memang dari prediksi data antara persediaan dan kebutuhan pasti ada kurang, tapi kami punya keyakinan ini kan bicara cuma yang ada di DIY, tapi pada saat hari raya kurban lalu lintas hewan kurban bukan hanya dari DIY," kata dia.

Kepala Bidang Peternakan DPKP DIY Erna Rusmiyati meminta para peternak sapi atau domba untuk menjaga kebersihan kandang agar tidak mudah datang bakteri maupun virus yang bisa menyerang hewan kurban.

Masyarakat, lanjut Erna, juga diimbau cermat dalam memilih hewan kurban baik sapi maupun domba dengan memastikan tidak cacat fisik serta sehat.

"Yang jelas tidak cacat, kemudian hidung, mulut, dan mata bersih tidak ada cairan, dan kuku tidak luka. Selain itu, dipastikan tidak ada benjolan yang mengindikasikan LSD," kata dia.

Baca juga: DPKP DIY libatkan 200 mahasiswa UGM cek kesehatan hewan kurban

Baca juga: DIY perketat lalu lintas unggas cegah flu burung "clade" baru

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023