Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjanjikan penonton sepakbola di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang kenyamanan pemanfaatan listrik sepanjang pesta akbar Piala Dunia 9 Juni-9 Juli 2006. "Artinya, pasokan listrik selama Piala Dunia 2006 akan tetap terpenuhi," kata Koordinator Hubungan masyarakat dan Peduli Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang, Ir. Azwar Lubis di Jakarta, Selasa. Pasokan listrik menjadi salah satu masalah mendesak tidak hanya bagi seluruh penggila sepakbola tapi seluruh konsumen PLN di wilayah DKI dan Tangerang mengingat baru-baru ini terjadi krisis pemadaman listrik secara bergilir akibat kondisi kelistrikan Jawa-Bali yang masih defisit. Dikatakan defisit karena baru-baru ini pasokan gas dari British Petroleum (BP) West Java ke PLTGU Priok dan PLTGU Muara Karang terhenti. Kondisi itu diperparah lagi dengan kerusakan PLTU Paiton Unit 5 yang berkapasitas 600 MW. Berikutnya, giliran PLTGU Grati dan PLTGU Muara Tawar kekurangan pasokan high speed diesel. Kendati Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro pada akhirnya menyatakan telah menginstruksikan Pertamina untuk mengamankan pasokan BBM ke pembangkit PLN, tapi kekhawatiran masyarakat masih berlanjut. Salah satunya dengan mempertanyakan kemungkinan pemadaman listrik saat Piala Dunia berlangsung. "Kami menjanjikan (PT PLN) akan tetap menjaga pasokan listrik, asal penggunaannya wajar-wajar saja dan tidak berlebihan," kata Azwar. Menurut dia, masyarakat harus menghemat penggunaan energi listrik meskipun sedang menikmati siaran Piala Dunia. Misalnya, dengan mematikan listrik yang tidak perlu seperti mematikaan lampu kamar yang kosong, kipas angin dan energi lainnya yang tidak penting. Penggunaan listrik selama Piala Dunia 2006 dipastikan akan melebihi hari-hari biasa. Karena kejuaraan tersebut disiarkan mulai pukul 20.00-04.00 WIB menjelang subuh. Sementara itu, anggota Humas PT PLN (Persero) Sampurno menyatakan rata-rata penggunaan listrik maksimal atau beban puncak listrik di Indonesa terjadi mulai pukul 17.00-22.00 WIB. "Jadi diperkirakan, beban puncak selama sebulan Piala Dunia akan melebihi dari jam tersebut," kata Sampurno yang berkantor di jalan MI. Ridwan Rais No.1 Jakarta Pusat. "Kami telah menyiapkan petugas jaga selama 24 jam untuk mengantisipasi gangguan-gangguan selama Piala Dunia ini berlangsung," kata pria yang menjagokan Belanda itu. Sementara itu masyarakat di Pamulang Permai I, Tangerang sempat melontarkan cercaan terhadap PT PLN karena sedang asyik menonton pertandingan tim Amerika Serikat (AS) lawan Republik Ceko mendadak listrik padam. Di Indonesia, ajang sepakbola akbar empat tahunan itu selalu disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006