Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn memuji Indonesia yang dinilai telah berhasil menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) ke-42 ASEAN dengan baik di Labuan Bajo pada Mei lalu.
"Itu adalah KTT yang luar biasa, tidak hanya dalam hal hasil, tetapi juga dalam hal kualitas pertimbangan di antara para pemimpin, dan mereka sungguh menggunakan waktu untuk benar-benar mengatasi berbagai masalah," kata Kao Kim Hourn dalam wawancara khusus dengan ANTARA pada Kamis.
KTT ke-42 ASEAN sebelumnya diselenggarakan pada 9-12 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hourn mengaku senang bahwa pada tahun ini KTT ASEAN dapat kembali dilaksanakan dua kali seperti sebelumnya menyusul berakhirnya status darurat kesehatan pandemi COVID-19.
"Saya pikir itu luar biasa karena para pemimpin (ASEAN) untuk pertama kalinya, sejak COVID-19, sekarang kita membagi lagi KTT, sekarang ada dua KTT (dalam setahun) seperti dulu," ujarnya.
Menurut Hourn, penyelenggaraan dua kali KTT dapat memberikan lebih banyak waktu bagi para pemimpin ASEAN untuk membahas berbagai masalah internal dan eksternal ASEAN.
"Sehingga para pemimpin sempat benar-benar berdiskusi satu persatu mengenai urusan rumah tangga (ASEAN) yang akan menjawab berbagai kebutuhan yang menjadi perhatian bersama," katanya.
"Selain itu, mereka juga punya waktu untuk berdiskusi tentang isu-isu eksternal apa saja yang berdampak pada kita (ASEAN)," ujar dia menambahkan.
Lebih lanjut Hourn pun menggambarkan bahwa para pemimpin ASEAN selama KTT ke-42 ASEAN melakukan sejumlah diskusi yang "menyentuh" isu-isu sensitif dan saling bertukar pandangan.
"Ada pandangan dan perspektif yang berbeda tentang sejumlah masalah, tetapi kemudian di akhir pertemuan, mereka mencapai konsensus tentang apa yang harus dilakukan, dan kita harus bekerja sama secara kolektif. Jadi itulah semangat ASEAN," ucapnya.
Dari KTT ke-42 ASEAN, para pemimpin delegasi dan sejumlah pejabat tinggi negara anggota ASEAN telah menghasilkan sebelas dokumen, termasuk Pernyataan Pemimpin KTT Ke-42 ASEAN.
Sejumlah dokumen tersebut mendukung penegakan pilar-pilar dalam tema yang diusung Indonesia dalam keketuaannya pada ASEAN 2023, yakni "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth".
Hourn menilai bahwa hasil dari KTT ke-42 ASEAN benar-benar mencerminkan praktik terbaik Indonesia dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi penyelesaian masalah mendesak yang perlu ditangani di kawasan.
KTT ke-42 ASEAN yang berlangsung pada Mei lalu dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara anggota ASEAN, Presiden RI Joko Widodo, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, PM Vietnam Pham Minh Chinh, PM Laos Sonexay Siphandone, PM Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, PM Kamboja Hun Sen, PM Malaysia Anwar Ibrahim, dan Deputi Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai yang berkumpul di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT.
Baca juga: Geliat sektor pariwisata di Labuan Bajo usai KTT ke-42 ASEAN
Baca juga: KTT ASEAN ke-42 tingkatkan citra positif kualitas jaringan Indonesia
Baca juga: KTT Ke-42 ASEAN: Ada setumpuk PR yang menanti
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023