New York City (ANTARA) - Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa kemampuan finansial warga Latin di Amerika Serikat (AS) meningkat dalam satu dasawarsa terakhir, tetapi hambatan bagi kesejahteraan warga Latin masih ada, sebagaimana laporan di Nerdwallet.

Antara 2009 dan 2021, jumlah warga Latin yang melaporkan bahwa mereka telah menyisihkan tabungan darurat mencapai hampir dua kali lipat, yakni dari 29 persen pada 2009 menjadi 48 persen pada 2021, menurut laporan Nerdwallet pada 30 Mei.

Secara keseluruhan, orang dewasa Latin melaporkan bahwa mereka "lebih mampu mengelola masalah keuangan sehari-hari" dan mengalami lebih sedikit "ketidakstabilan keuangan" pada 2021 dibandingkan dengan 2009, papar studi tersebut.

Namun, penelitian itu mengaitkan beberapa peningkatan keuangan oleh warga Latin dengan tren yang lebih luas di sektor keuangan, dan tidak selalu merupakan peningkatan yang spesifik untuk komunitas Latin.

"Kenyataannya, kesenjangan kekayaan antara keluarga Latin dan non-Latin masih sangat mencolok," kata laporan itu.

Menurut Biro Sensus AS, kekayaan bersih rata-rata keluarga Latin pada 2020 adalah 52.190 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.903), dibandingkan dengan 195.600 dolar AS untuk keluarga non-Latin. Warga Latin juga lebih cenderung menghadapi hambatan dalam mendapat tunjangan pensiun.

Studi itu juga menemukan bahwa wanita Latin melaporkan "ketidakstabilan keuangan" dan "kesulitan membayar pengeluaran" yang lebih besar dibandingkan pria Latin.

Sementara itu, warga Latin tanpa gelar sarjana dan/atau berpenghasilan di bawah 50.000 dolar AS melaporkan lebih banyak "kesulitan membayar pengeluaran" dan "ketidakstabilan keuangan" dibandingkan mereka yang bergelar sarjana atau berpenghasilan di atas 50.000 dolar AS.

Sedangkan warga Latin berkulit hitam dan berpenghasilan lebih rendah cenderung lebih sering menggunakan jasa pinjaman berbiaya tinggi dibandingkan warga Latin non-kulit hitam dan berpenghasilan lebih tinggi.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023