Jakarta (ANTARA) - Paguyuban Suporter Tim Nasional Indonesia (PSTI) menyayangkan kebijakan larangan suporter berangkat ke pertandingan tandang klub yang mereka dukung selama musim baru Liga Indonesia.

"Pelarangan suporter ini tiba-tiba, tidak ada edukasi. PSSI seperti melihat suporter adalah pihak yang bertindak brutal dan melakukan tindakan yang tidak tepat sehingga ada larangan tersebut," kata Ketua Umum PSTI Ignatius Indro kepada pewarta di Universitas 17 Agustus Jakarta, Jumat.

Ignatius Indro juga menyesalkan tindakan yang diambil PSSI selaku induk organisasi sepak bola Indonesia karena seolah melemparkan tanggung jawab kepada suporter yang kemudian merasa seperti dikorbankan.

"PSSI lempar tanggung jawab dan menyerahkan kesalahan kepada suporter dan menganggap suporter sebagai biang kerusuhan. Padahal sampai saat ini tidak ada upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas suporter," kata Ignatius Indro.

Baca juga: Bali United hormati keputusan pertandingan tanpa suporter tamu

Sebelumnya PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) menetapkan peraturan larangan suporter untuk datang ke pertandingan tandang klubnya dikarenakan mobilisasi massa dinilai terlalu riskan di tahun-tahun politik.

“Kebijakan tersebut (pelarangan suporter berangkat away) kami sepakati untuk memuluskan perizinan dari pihak yang berwenang. Kami mempertimbangkan pelaksanaan BRI Liga 1 2023/2024 bersamaan dengan tahun politik,” kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus dilansir dari laman resmi LIB, Jumat.

Ferry Paulus mengungkapkan bahwa kebijakan pelarangan kehadiran suporter ke pertandingan tandang tim dukungannya telah disepakati oleh klub-klub Liga 1.

Ferry berpendapat bahwa kebijakan yang ditetapkan oleh PT LIB merupakan langkah preventif agar tidak terjadi kerumunan massa mengingat telah masuk dalam tahun politik.

“Berdasarkan kebiasaan tersebut maka klub-klub Liga 1 bersepakat untuk melarang suporter tamu hadir. Semua kami lakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, mengingat kemungkinan itu bisa muncul karena waktunya yang berdekatan atau berpapasan dengan kegiatan kampanye," ungkap Ferry Paulus.

Baca juga: Ketum PSSI: Penggunaan VAR di Liga Indonesia mulai Februari 2024
Baca juga: Madura United gunakan dua stadion untuk laga kandang Liga 1 2023-2024

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023