Jadi kita harus berikan secara terprogram, tersalurkan setiap tahun karena hasilnya jangka panjang
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria mengingatkan penanganan stunting (tengkes) di Ibu Kota jangan momen-momen tertentu saja tetapi harus konsisten dan berkelanjutan.

"Harus konsisten, jangan hanya saat momentum-momentum tertentu ya enggak bisa," kata Iman di Jakarta, Jumat.

Menurut Iman, penanganan tengkes harus dilaksanakan secara konsisten lantaran hasilnya tidak bisa langsung terasa di masyarakat.

Penanganan harus dimulai pemeriksaan kesehatan dari masa remaja, masa ibu hamil hingga dua tahun pascakelahiran anak.

Tidak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga harus memperhatikan fasilitas kesehatan penunjang pemeriksaan tengkes yang ada di wilayah.

"Jadi kita harus berikan secara terprogram, tersalurkan setiap tahun karena hasilnya jangka panjang," jelas dia.

Dengan penanganan yang konsisten, dia yakin penanganan tengkes di wilayah DKI Jakarta akan berjalan secara maksimal.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganjurkan para remaja khususnya perempuan untuk rutin meminum vitamin penambah darah dan makan tiga warna bernutrisi guna mencegah stunting.

"Selain tablet tambah darah pada saat sarapan pagi, kita juga pesankan minimal ada tiga warna dalam makanan di piring kita yaitu ada putih karbohidrat, coklat protein, dan hijau sayur," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di SMAN 32 Kebayoran Lama, di Jakarta, Jumat (3/3/2023).

Heru dalam kesempatan itu menuturkan kesehatan penting untuk dijaga ke depannya demi bisa melahirkan anak bangsa tangguh sekaligus menyadarkan masyarakat menghindari stunting sejak dini.

Maka dari itu, pihaknya terus menggencarkan membagikan vitamin penambah darah demi penanganan stunting berkelanjutan.

"Saya juga ingin mengucapkan semoga kantin SMAN 32 menjadi kantin duta tingkat nasional untuk pangan sehat jajanan sekolah mewakili Jakarta," tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti turut menambahkan ada beragam alasan mengapa anak remaja dianjurkan untuk meminum vitamin penambah darah.

Menurut Widyastuti, anak remaja khususnya perempuan akan mengalami menstruasi sehingga dikhawatirkan anemia dan perlu keseimbangan gaya hidup dengan menerapkan menu gizi seimbang.

Maka dari itu, pihaknya terus mensosialisasikan kebutuhan vitamin penambah darah sesuai intervensi siklus kehidupan mulai dari kandungan hingga dewasa nanti.
Baca juga: Pj Gubernur DKI puji inovasi pelayanan kesehatan masyarakat di Jakut
Baca juga: Polisi beri makanan sehat 16 anak terduga tengkes di Tebet
Baca juga: BKKBN: Gotong royong kunci kesuksesan atasi stunting Jakarta Selatan

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023