Baghdad (ANTARA News) - Gelombang serangan di Irak menewaskan sedikitnya 27 orang dan mencederai 51 lain, Selasa, kata beberapa sumber rumah sakit dan polisi. Sedikitnya empat bom mobil dan tiga bom lain, terutama dengan sasaran polisi, mengguncang kota Kirkuk, 255 kilometer sebelah timurlaut Baghdad, menewaskan 23 orang dan mencederai 44 lain, kata satu sumber rumah sakit Irak. Sumber itu mengatakan kepada DPA, "Sejumlah anggota kepolisian termasuk diantara korban-korban yang tewas dan cedera." Sebuah mobil yang dipasangi bom meledak di pasar rakyat di distrik Ninety yang berpenduduk mayoritas Syiah, menewaskan 13 orang dan mencederai 10 lain, kata sumber itu. Seorang penyerang bom bunuh diri juga menabrakkan mobilnya ke sebuah kendaraan yang membawa kepala kepolisian Kirkuk Tourhan Abdel Rahman Youssef, menewaskan dua polisi dan mencederai dua anggota lain, sementara 10 warga sipil cedera, seorang diantaranya tewas kemudian akibat luka-lukanya di rumah sakit. Tidak jelas apakah kepala kepolisian itu juga menjadi korban. Sebuah bom mobil lain menyerang kepala kepolisian distrik Taha Salah el-Dein, menewaskan seorang pengawalnya dan mencederai perwira senior. Sepuluh warga sipil juga cedera dalam serangan itu dan dibawa ke rumah sakit, dimana tiga orang diantaranya tewas kemudian akibat luka-lukanya. Sepuluh orang cedera dalam dua serangan bom lain -- pertama meledak di luar kantor polisi al-Nasr dan mencederai enam orang, termasuk sejumlah anggota kepolisian, dan bom kedua meledak di dekat patroli polisi, mencederai sedikitnya empat polisi. Tiga penyerang bom bunuh diri juga termasuk diantara korban yang tewas. Lima orang cedera ketika sebuah kendaraan layanan darurat diserang ledakan di pusat kota itu. Di penjuru lain Irak, empat warga sipil tewas dan tujuh orang lain cedera Selasa ketika sebuah bom meledak di wilayah tengah Samarra, 120 kilometer sebelah utara Baghdad, kata satu sumber kepolisian Irak. Bom itu ditujukan pada patroli polisi yang lewat namun polisi-polisi yang berada di kendaraan itu tidak cedera, kata sumber itu. Sementara itu, militer AS mengeluarkan sebuah pernyataan Selasa yang mengatakan bahwa pasukan koalisi yang dipimpin AS telah membunuh seorang tersangka teroris dan menahan 23 orang lain selama penyerbuan di daerah sebelah utara Ramadi pada Senin.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006