Jakarta (ANTARA News) - Indonesia sebagai negara mitra pameran Bauma 2013 akan mempromosikan sejumlah potensi investasi di sektor konstruksi dan pertambangan berikut potensi pasar peralatan dan mesin pendukungnya pada pameran yang diselenggarakan 15-21 April mendatang di Messe Munchen International Jerman.

"Indonesia, pada 2012 saja, membutuhkan lebih dari 200 ribu unit peralatan berat untuk konstruksi, pertambangan, kehutanan, dan perkebunan terutama ekskavator dan dump truck," kata Kepala Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi Kementerian Pekerjaan Umum, Mochammad Natsir, dalam jumpa pers pameran Bauma 2013 di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum, lanjut Natsir, Indonesia hanya memiliki sekitar 150 ribu alat berat untuk ketiga sektor itu dengan distribusi terbesar berada di Jakarta.

"(Dari jumlah itu) komposisi kebutuhan alat berat sektor konstruksi 20 persen, pertambangan 46 persen, dan sisanya di sektor kehutanan dan perkebunan," kata Natsir.

Sementara, Kasubdit Keselamatan Pertambangan, Direktorat Teknik dan Lingkungan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Eko Gunarto, mengatakan peluang investasi sektor pertambangan di Indonesia ada empat.

"Pembangunan pabrik pengolahan biji mineral seperti nikel, pembangunan jalur kereta api untuk distribusi barang tambang di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, pembangunan pembangkit listrik di luar Jawa, dan pembangunan pengolah batu bara," kata Eko Gunarto.

Asisten Deputi Urusan Perumahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo, mengatakan delegasi Indonesia tidak menargetkan jumlah investasi dari pameran Bauma 2013.

"Tapi kami menginformasikan tentang pasar (investasi) di Indonesia sangat besar," kata Wahyu.

(I026)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013