Jakarta (ANTARA) - China pada Minggu (11/6) memulai pembangunan jaringan transmisi listrik tegangan ultratinggi arus searah yang menghubungkan dua daerah tingkat provinsi, demikian disampaikan oleh State Grid Corporation of China.

Membentang sepanjang 1.634 km, proyek jaringan transmisi listrik tersebut dimulai di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, China barat laut, dan berakhir di Provinsi Hunan, China tengah. Proyek tersebut melewati enam darah setingkat provinsi di China.

Proyek tersebut memiliki tegangan pengenal (rated voltage) ±800 kV dan kapasitas transmisi pengenal (rated transmission capacity) 8 juta kilowatt, dengan total investasi 28,1 miliar yuan (1 yuan = Rp2.085) atau sekitar 3,95 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.853), papar perusahaan itu.

Usai rampung dibangun, proyek jaringan transmisi listrik tersebut diperkirakan dapat memasok listrik sebesar lebih dari 36 miliar kWh per tahun ke Hunan, provinsi dengan permintaan listrik yang besar untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya, kata perusahaan itu.

Proyek ini merupakan bagian dari rencana nasional yang diluncurkan tahun lalu untuk mengembangkan energi bersih, termasuk pembangkit listrik tenaga bayu dan tenaga surya (fotovoltaik), di gurun dan wilayah tanah tandus di China, yang sebagian besar terletak di bagian barat laut negara itu.

China telah mengumumkan akan mencapai puncak emisi karbon dioksida pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023