Jayapura (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Papua Nugini (PNG) Michael Somare dijadwalkan meresmikan jalan internasional yang menghubungkan Kota Jayapura (ibukota Papua) menuju Vanimo, Provinsi Sandaun, PNG, pada 26 Juli 2006. Pelaksana Tugas Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Daerah Provinsi Papua, Drs. Philipus Marey MM kepada ANTARA News di Jayapura, Rabu, mengemukakan bahwa kedua pemimpin negara bertetangga itu secara bersama-sama meresmikan jalan dari Kampung Skouw Sae, Papua, menuju Kampung Wutung, Vanimo, PNG. Pembangunan jalan internasional itu dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dari Kampung Skouw Sae, sedangkan Pemerintah PNG membangunnya dari Vanimo melintasi Kampung Wutung menembus ke Pos perbatasan Kampung Skouw Sae. "Pelaksanaan pembangunan jalan itu dilakukan sejak tahun anggaran 1995/1996," katanya. Setelah pembangunan jalan penghubung kedua negara itu selesai dikerjakan, ia mengemukakan, semula dijadwalkan peresmiannya pada 2001, namun terjadi berbagai persoalan yang merintangi hubungan kedua negara, sehingga peresmian jalan itu tertunda. Menurut Marey, pembangunan jalan yang melintasi kedua negara itu merupakan salah satu program yang telah disepakati pada pertemuan para pejabat pemerintah kedua negara melalui forum Joint Border Committee (JBC) yang pembahasannya setiap tahun selalu dilakukan secara bergiliran baik di wilayah RI maupun PNG. Dikemukakannya, pemerintah melalui Pemprov Papua sedang membangun sejumlah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan peresmian jalan internasional dari RI ke PNG, seperti pelebaran jalan, pengerasan jalan, pembangunan gedung pos perbatasan, pembangunan pos Karantina Hewan, pembelian mesin pembangkit listrik 50 Kilo Volt Hours (KVH) dan pemasangan jaringan listriknya. "Sarana dan prasarana itu dibangun instansi terkait, seperti Departemen Kimpraswil melalui Dinas PU, Departemen Perhubungan melalui Dinas Perhubungan, Departemen Pertanian via Dinas Pertanian dan Holtikultura serta Kanwil Kehakiman dan HAM melalui Kantor Imigrasi," ujar Marey. Dia mengemukakan, dalam waktu dekat pihaknya mengirim tim ke Entikong, Kalimantan Barat, untuk melihat dan mengumpulkan model tugu peresmian jalan internasional yang menghubungkan Indonesia dengan Malaysia dan Brunai Darussalam untuk dipakai sebagai acuan dalam peresmian jalan internasional RI-PNG itu. Selain itu, ia mengemukakan, pekan depan diadakan pertemuan dengan pejabat PNG tentang kesiapan pelaksanaan peresmian jalan internasional tersebut. "Keseriusan Pemerintah RI telah nyata dengan pengucuran dana pembangunan sejumlah sarana dan prasarana pendukung sebelum peresmian, serta telah dilihat langsung oleh Mendagri M. Ma`ruf bersama anggota Komisi I DPR RI pekan lalu. Sedangkan, kesiapan dari PNG belum terlihat sehingga pekan depan kita mengecek kesiapan mereka," demikian Marey. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006