Palu (ANTARA) -
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan delapan daerah di Provinsi Sulawesi Tengah waspada terhadap dampak hujan lebat yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.
 
"Pemerintah Daerah (Pemda) perlu melakukan upaya antisipasi, apalagi daerah-daerah memiliki riwayat bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Fathan di Palu, Selasa.

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan potensi hujan lebat di tiga daerah Sulteng
 
Ia memaparkan menurut prakiraan berbasis dampak hujan lebat di provinsi ini, delapan daerah yang berstatus waspada, yakni Kabupaten Morowali Utara, Morowali, Buol, Banggai Laut, Banggai Kepulauan, Banggai, Parigi Moutong, dan Tolitoli.
 
Peringatan dini cuaca dirilis BMKG berlaku hingga Rabu (14/6), oleh karena itu, warga di minta tetap waspada dengan memperhatikan kondisi alam bila melakukan perjalanan, khususnya melintas di jalur pegunungan.
 
Selain itu, warga yang bermukim di bantaran sungai dan di sekitar lereng gunung tetap berhati-hati guna mengantisipasi bila sewaktu-waktu terjadi situasi yang menimbulkan dampak.
 
"Di daerah ini sebagian besar hujan lokal, dan hujan lokal sangat potensial menimbulkan bencana, terutama banjir, ini harus di waspadai," ucapnya.
 
Menurut prakiraan cuaca berbasis dampak, terpantau beberapa wilayah di Sulteng berpotensi terjadi hujan lebat yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.
 
Potensi hujan lebat dipicu adanya belokan angin yang berasal dari laut Banda dan tingginya suhu permukaan air laut di wilayah Sulteng.
 
"Meski prakiraan hanya bersifat peringatan, perlu disikapi dengan arif dan bijak sebagai bentuk antisipasi, karena kondisi alam sulit ditebak secara konkret," tuturnya.

Baca juga: BMKG ingatkan tiga daerah di Sulteng siaga dampak hujan lebat

Baca juga: BMKG ajak warga Sulteng maksimalkan pemanfaatan informasi cuaca
 
Ia mengajak warga selalu memperhatikan kebersihan lingkungan, terutama saluran air, karena hal sepele dapat menimbulkan luapan bila tidak tertangani dengan baik.
 
"Kita harus meningkatkan mitigasi, dengan begitu secara tidak langsung melatih kepekaan secara alamiah terhadap ancaman potensi bencana," kata Fathan.

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023