Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah bergerak melemah 14 poin pada Jumat sore menjadi Rp9.669 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.655 per dolar AS, yang dipicu oleh kecemasan pelaku pasar keuangan terhadap Eropa.

"Investor kembali mencemaskan kondisi ekonomi negara-negara di kawasan Euro, kondisi itu memberi sentimen negatif bagi nilai tukar domestik terhadap dolar AS," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, pelaku pasar saat ini juga tengah mengantisipasi perkembangan ekonomi Eropa yang negatif untuk tahun 2013 di mana produk domestik bruto (PDB) diperkirakan berkontraksi 0,2 persen hingga 0,3 persen.

Ia mengemukakan, proyeksi ekonomi bank sentral Eropa (ECB) menunjukkan performa ekonomi negara-negara di kawasan Euro akan melemah berada di kisaran 0,9 persen dan kenaikan hanya 0,3 persen untuk 2013.

"Data PDB kawasan Euro yang dirilis juga menunjukkan semakin dalamnya resesi yang dialami Eropa di kuartal empat 2012. Bahkan Jerman dan Prancis, dua ekonomi terbesar mengalami kontraksi ekonomi," katanya.

Analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, nilai tukar rupiah masih negatif setelah neraca lancar Indonesia untuk kuartal empat 2012 yang defisit menjadi 7,76 miliar dolar AS sehingga membuat pasar khawatir terhadap kemampuan Indonesia untuk membiayai kebutuhan dolar AS.

Selain itu, lanjut dia, turunnya data produk domestik bruto (PDB) Jepang menegaskan masih berada dalam jurang resesi sehingga menekan laju mata uang Asia termasuk rupiah.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Kamis (14/2) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah nilainya menjadi Rp9.684 dibanding posisi sebelumnya Rp9.665 per dolar AS.

(KR-ZMF/S004)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013