Jakarta (ANTARA News) - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan jika Ketua Umum Anas Urbaningrum tak menandatangani undangan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 17 Februari mendatang, Rapimnas tetap sah dan tetap akan berlangsung.

"Memang harusnya tanda tangan tapi kalau undangan siapapaun boleh tanda tangan. Mau Ketua OC, Ketua SC bahkan kalau Sekjen sendiri juga gak-apa-apa," kata Max di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), undangan bisa diwakilkan penandatanganannya.

Anggota Komisi I DPR RI itu menjelaskan, Anas adalah bagian dari Majelis Tinggi Partai Demokrat sehingga undangan sudah mewakili Anas.

Max mengkritik anggota Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang yang mempertanyakan keabsahan surat undangan itu. "Sebab apa yang dilakukan Majelis Tinggi PD sudah jelas semuanya. Rapimnas itu diperintahkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bukan perorangan," ujar Max.

Dia tidak memasalahkan DPD atau DPC yang tak menyetujui undangan Rampimnas Demokrat. "Tidak setuju tidak apa-apa, nggak usah datang. Kalau tidak mau tanda tangan pakta integritas, ya kita berpisah," kata Max.

Max sendiri yakin Anas akan hadiri Rapimnas karena dia adalah bagian dari Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Surat undangan Rapimnas Partai Demokrat tak lagi menggunakan kop surat DPP PD, melainkan kop surat Majelis Tinggi Partai Demokrat dan hanya ditandatangani Sekretaris Dewan Pembina Pembina Partai Demokrat Jero Wacik dan Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono.

Rapimnas akan diadakan di Hotel Sahid dan dibuka SBY pukul 13.00 WIB dengan agenda konsolidasi dan tindak lanjut kebijakan Majelis Tinggi. 

(Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013