Jocelyn Chia, komedian yang berbasis di New York, memicu kontroversi di Malaysia dan Singapura bulan ini setelah dia menayangkan cuplikan klip komedi tunggal di media sosialnya.
Klip tersebut menampilkan candaan Chia tentang pesawat itu, yang hilang sembilan tahun lalu dengan membawa 239 orang di dalamnya.
Puing-puing yang diduga bagian dari pesawat telah ditemukan selama bertahun-tahun, namun lokasi keberadaan pesawat masih menjadi misteri.
Chia, yang tampil di sebuah klub komedi di New York, dikritik keras di Malaysia. Menteri dalam negeri Malaysia mengatakan komedi Chia tidak sensitif dan menyinggung perasaan.
Kepala kepolisian nasional, Acryl Sani Abdullah Sani, mengatakan Malaysia minggu ini akan meminta lokasi dan identitas lengkap Chia kepada Interpol untuk memfasilitasi penyelidikan lebih lanjut, katanya seperti dikutip kantor berita Bernama.
Sani mengatakan Malaysia akan menyelidiki ujaran Chia berdasarkan undang-undang Malaysia menyangkut provokasi, hasutan, dan publikasi konten di sosial media yang menyinggung.
Seorang juru bicara kepolisian Malaysia mengkonfirmasi rencana tersebut, namun hingga kini belum dapat dipastikan apakah Chia dapat dihukum.
Chia, pengacara yang menjadi komedian, mengatakan dia berasal dari Singapura. Hingga kini, ia belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Minggu (11/6), Chia mengatakan dia teguh pada leluconnya meskipun tindakannya itu menimbulkan kontroversi. Menurutnya, cuplikan klip dari sosial media tersebut keluar dari konteks sebenarnya.
"Setelah saya renungkan, potongan klip yang hanya diunggah sebagian tersebut ternyata berisiko," ujarnya.
Kelakarnya yang menyentuh hubungan sejarah antara Malaysia dan Singapura, yang bertetangga, juga memicu kemarahan di Singapura.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan meminta maaf kepada warga Malaysia atas lelucon Chia dan mengatakan komedian itu tidak berbicara atas nama warga Singapura.
Pencarian Malaysia terhadap Chia terjadi di tengah apa yang dikatakan para aktivis Malaysia sebagai tindakan keras terhadap kebebasan berbicara.
Tahun lalu, sebuah klub komedi ditutup menyusul tuduhan bahwa mereka menampilkan komedian yang menyentuh isu-isu ras dan agama yang sensitif.
Sumber: Reuters
Baca juga: Hoaks! Pesawat Malaysia MH370 ditemukan di dasar laut
Baca juga: Veteran Hollywood galang dana untuk filmkan tragedi MH370
Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023
