Yogyakarta (ANTARA News) - Hujan abu dan pasir halus melanda wilayah sekitar Gunung Merapi (2.965 mdpl) di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu sore, menyusul terjadinya awan panas besar terus menerus sejak pukul 15.05 selama setengah jam lebih dengan jarak luncur maksimum tujuh kilometer ke hulu Kali Gendol. Informasi dari sejumlah Pos Pengamatan Merapi di wilayah Kabupaten Sleman (DIY), Magelang, Boyolali dan Klaten (Jateng) menyebutkan hujan abu dan pasir halus melanda hampir merata ke wilayah sekitar lereng dan kaki gunung itu. Akibatnya, jarak pandang di sejumlah dusun di kawasan kaki Merapi hanya sekitar satu meter, karena abu dan pasir halus menyelimuti wilayah setempat. Bersamaan dengan itu, turun hujan air yang cukup deras di sebagian wilayah selatan dan barat daya gunung tersebut. Status aktivitas Merapi sejak pukul 15.00 WIB, Rabu dinaikkan lagi menjadi "awas", setelah Selasa (13/6) lalu sejak pukul 11.00 diturunkan dari "awas" menjadi "siaga". Namun, Rabu (14/6) sekitar pukul 12.05 WIB gunung tersebut tiba-tiba mengeluarkan awan panas cukup besar secara beruntun dari puncaknya. Saat itu awan panas berlangsung beberapa menit, dan meluncur ke lereng selatan yaitu ke hulu Kali Gendol. Dewi Sri, Staf Ahli Geologi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menginformasikan awan panas yang terjadi terus menerus siang itu, dari Pos Kaliurang teramati meluncur ke hulu Kali Gendol.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006