Beijing (ANTARA) - China mendorong Pertemuan Tingkat Menteri Forum Regional ASEAN (ARF) bisa memberikan kontribusi positif bagi perdamaian, pembangunan, dan kemakmuran di kawasan.

"China juga berharap pihak-pihak yang berpartisipasi dalam forum tersebut bisa mencapai konsensus dalam peningkatan kerja sama antar-peserta ARF," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Selasa.

Para pejabat senior ARF akan menggelar pertemuan melalui jaringan video streaming pada Rabu (14/6).

Wakil Menteri Luar Negeri China Nong Rong bakal mengikuti kegiatan tersebut.

Salah satu agenda pertemuan tatap layar itu adalah meninjau implementasi kesepakatan yang dicapai pada Pertemuan Tingkat Menteri ARF tahun lalu.

Baca juga: Presiden Palestina awali kunjungannya ke China

Para pejabat senior atau setingkat direktur jenderal dalam pertemuan tersebut juga akan membahas perkembangan ARF pada masa-masa mendatang dan bertukar pendapat mengenai isu-isu regional dan internasional.

"Tahun ini menandai 30 tahun usia ARF," kata Wang dalam pengarahan pers rutin tersebut.

ARF adalah forum dialog isu-isu politik dan keamanan Asia Pasifik yang dibentuk untuk mendukung proses integrasi dan pembangunan Masyarakat Politik dan Keamanan ASEAN.

Peserta ARF berasal dari 26 negara dan satu entitas Uni Eropa yang terdiri dari sepuluh negara anggota ASEAN (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam), sepuluh Mitra Wicara ASEAN (Amerika Serikat, Australia, Kanada, China, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan, dan Uni Eropa), dan tujuh negara lain di kawasan (Bangladesh, Korea Utara, Mongolia, Pakistan, Papua Nugini, Sri Lanka, Timor Leste).

Penyebutan keanggotaan dalam ARF adalah peserta (participant).

Baca juga: China desak India selesaikan perselisihan visa wartawan

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023