Yogyakarta (ANTARA News) - Ribuan warga di sekitar kaki Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu sore mengungsi lagi di tengah hujan abu, karena meningkatnya aktivitas gunung itu dengan terjadinya awan panas besar secara beruntun yang jarak luncurnya mencapai sekitar tujuh kilometer ke hulu Kali Gendol. ANTARA News dari Posko Utama Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Kabupaten Sleman di Pakem melaporkan, warga dari sejumlah dusun di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan kembali mengungsi ke barak atau tempat pengungsian lain yang telah ditentukan, setelah sebelumnya terdengar bunyi sirene tanda bahaya. Menurut warga, sirene pertama kali berbunyi pada pukul 12.06 WIB di Kaliadem, kemudian pukul 12.16 WIB sirene di Dusun Kalitengah Lor berbunyi, dan pada pukul 14.50 WIB sirene di Kaliadem berbunyi lagi. Setelah terdengar bunyi sirene yang kedua, warga langsung berkumpul di beberapa tempat, untuk kemudian dievakuasi dengan kendaraan menuju tempat pengungsian. "Saat warga berkumpul di beberapa tempat untuk segera mengungsi, awan panas Merapi masih meluncur dan bergulung-gulung di hulu Kali Gendol," ujar salah seorang warga Dusun Kalitengah Lor. Mereka kini berada di barak atau tempat pengungsian kembali, setelah sehari berada di rumah tinggalnya masing-masing, setelah Selasa (13/6) malam dipulangkan dari barak pengungsian karena status aktivitas Merapi diturunkan dari "awas" menjadi "siaga". Status aktivitas gunung itu oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta sejak Rabu (14/6) pukul 15.00 WIB dinaikkan lagi dari "siaga" menjadi "awas", menyusul terjadinya awan panas besar secara beruntun dengan jarak luncur maksimum tujuh kilometer ke hulu Kali Gendol (lereng selatan). Sementara itu, Jimin salah seorang petugas Satlak PBP Sleman mengatakan sejak sekitar pukul 16.00 WIB listrik padam di wilayah Desa Glagaharjo. Karena itu, pihaknya meminta bantuan genset ke Posko Utama di Pakem, Sleman. Diperoleh informasi sejak pukul 13.45 WIB hujan abu melanda wilayah Dusun Kalitengah Lor, dan lima menit kemudian hujan abu terjadi di wilayah Kaliurang, dan mulai pukul 14.00 WIB giliran Dusun Turgo juga dilanda hujan abu dari material vulkanik Merapi.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006