Dengan pola pameran bersama ini metode promosi menjadi lebih menarik, juga lebih baik secara estetika dengan variasi produk yang dipamerkan sehingga masyarakat yang datang berkunjung lebih antusias
Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyajikan pameran bersama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan dalam satu tempat pada PENAS Tani Nelayan XVI di Lapangan Udara St Sjahril, Padang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Novrial di Padang, Rabu mengatakan pihaknya menerapkan pola pameran bersama agar lebih efektif dan efisien baik untuk peserta pameran maupun untuk masyarakat yang datang berkunjung.

"Dengan pola pameran bersama ini metode promosi menjadi lebih menarik, juga lebih baik secara estetika dengan variasi produk yang dipamerkan sehingga masyarakat yang datang berkunjung lebih antusias," katanya.

Pola pameran bersama itu terbukti efektif. Produk-produk pelaku usaha binaan yang ditampilkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan, Dinas Koperasi UKM dan Dekranasda itu mendapat perhatian luas dari pengunjung.

Sejak pembukaan PENAS Tani Nelayan XVI, Paviliun Sumbar langsung diserbu oleh para pengunjung dari berbagai daerah se Indonesia untuk berdiskusi, sharing pengalaman dan melakukan transaksi.

Beberapa produk yang menjadi perhatian pengunjung diantaranya dengan pengolahan kopi, pengolahan minyak aromatik, pengolahan teh premium, pengolahan hasil perikanan, pengolahan produk hasil kehutanan, produk olahan fashion berbahan agro dan berbagai produk tenunan, sulaman dan bordiran lainnya.

Produk tersebut juga menarik perhatian Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy.

Tata letak Paviliun Sumbar yang strategis, bersebelahan dengan paviliun Kementan RI, membuatnya menjadi salah satu pavilun favorit yang dikunjungi oleh ribuan orang sejak pembukaan PENAS XVI.

Karena antusiasme yang tinggi dari pengunjung, Paviliun Sumbar mengambil kebijakan untuk menutup kegiatan lebih lama setiap harinya.

"Paviliun Sumbar tutup sekitar pukul 21.00 WIB setiap hari. Hal ini sekaligus memberi waktu lebih lama bagi peserta untuk melakukan transaksi," kata Novrial.

Ia menyebut para peserta pameran produk juga diminta mencatat jumlah kunjungan baik untuk diskusi dan sharing pengalaman, maupun yang melakukan transaksi termasuk jumlah total transaksi yang diperoleh sampai berakhirnya PENAS Tani Nelayan XVI.

"Semua stand pameran juga akan dinilai berdasarkan kriteria yang ditetapkan juri dari Kementerian dan juri independen dari Sumatera Barat.
Stand terbaik akan mendapatkan penghargaan dan hadiah sebagai apresiasi dan motivasi untuk desain stand yang lebih baik di pameran selanjutnya," ujar Novrial.

Baca juga: Penas Tani ajang belajar inovasi teknologi & kearifan lokal pertanian

Baca juga: BPS sosialisasikan sensus pertanian pada Penas Tani XVI

Baca juga: Temu usaha agribisnis Penas Tani XVI menghasilkan MoU Rp3,5 miliar

 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023