Jakarta (ANTARA) -
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengaku menunggu "efek hoki Sandiaga Uno" untuk mendongkrak suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
 
"Kalau saya membawa dari bahasa saya ya, itu mungkin yang kami tunggu-tunggu efek hoki, karena Pak Sandi efek hoki kalau bahasa saya," ujar Mardiono saat konferensi pers di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Rabu.
 
Ia tidak menampik bahwa partai politik (parpol) memang bekerja untuk mengejar electoral. Hal inilah yang menjadi harapan dari PPP dengan bergabung-nya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu ke partai-nya.
 
Menurut dia, Sandiaga merupakan sosok yang selalu sukses dalam setiap karir-nya, baik itu sebagai pengusaha maupun politisi.

Baca juga: Mardiono ungkap Sandiaga Uno telah konsultasi dengan Jokowi

Baca juga: Ketum PPP ungkap Sandiaga Uno dapat tugas berat
 
Ia menyebutkan salah satu karir perpolitikan Sandiaga yang cemerlang adalah saat berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017. Adapun saat itu Sandiaga Uno merupakan pasangan calon wakil gubernur dari Anies Baswedan.
 
"Sukses dan hoki itulah tentu menjadi harapan bagi PPP ya untuk menjadi sebuah penguatan PPP," jelasnya.
 
Tidak hanya itu, sambung Mardiono, Sandiaga berhasil mendulang banyak suara saat Pilpres 2019 dengan mendampingi bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
 
"Nah, dari kesemuanya dari rekam jejak perjalanan Pak Sandi ini, kemudian kalau bahasa saya ya tentu, PPP mengharapkan hoki itu dibawa juga untuk menjadi keberhasilan Pak Sandi bersama-sama dengan PPP," ucap Mardiono.
 
Dia menargetkan PPP akan mendapatkan sekitar 11 hingga 12 juta suara secara nasional. Kemudian, PPP menargetkan dapat memiliki 45 sampai 50 kursi di DPR RI.
 
"Saya yakin dengan tambahan energi Pak Sandi insyaallah akan lebih mudah lagi, karena di tahun-tahun pemilu yang lalu mulai tahun 2009 dan tahun 2014, kami untuk perolehan kursi seperti yang menjadi target sekarang itu sudah pernah kami capai," tuturnya.

Baca juga: Sandiaga Uno fokus pada isu ekonomi usai gabung PPP
 
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
 
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
 
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023