Pekanbaru (ANTARA News) - Warga korban banjir di Desa Babussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, menutup akses jalan utama setelah truk-truk besar yang melintas daerah itu dianggap menambah penderitaan mereka.

"Kami kesal karena truk-truk besar tetap saja melintas di jalan yang tergenang air cukup tinggi. Air yang masuk ke rumah jadi semakin parah," kata Januar (45), warga korban banjir kepada wartawan yang turun ke lokasi bencana, Minggu sore.

Pria ini mengaku menutup akses jalan itu bersama dengan warga lainnya yang kecewa dengan ulah pramudi truk yang melintas di jalur itu dengan tetap berkecepatan tinggi.

"Mereka tahu banjir tapi tetap saja lewat dengan tidak pelan-pelan. Rumah kami jadi makin parah terendam. Bahkan barang-barang jadi rusak karenanya," kata dia.

Beberapa warga korban banjir lainnya mengaku kesal dengan aparat kepolisian yang tetap mengizinkan truk-truk itu untuk tetap melintasi jalur yang tergenang air.

"Bayangkan saja, ombak dari truk-truk ini sangat besar dan menjangkau barang-barang berharga kami yang telah disusun di tempat yang lebih tinggi," kata Anisa, seorang ibu rumahtangga korban banjir.

Warga hanya memperbolehkan sepeda motor dan mobil-mobil kecil untuk melintasi jalur yang tergenang air luapan sungai itu.

Banjir di Kabupaten Rokan Hulu sebelumnya dikabarkan telah merendam ribuan rumah di berbagai kawasan.

"Sebagian kepala keluarga korban banjir terparah telah mengungsi ke lokasi yang lebih nyaman," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Rokan Hulu, Tengku Rafli Armien, dihubungi per telepon.

Dia mengatakan, banjir telah merendam sejumlah wilayah di sana sejak beberapa hari terakhir dan masih belum surut.

Hal itu menurut dia, disebabkan luapan air sungai yang membentang di Rokan Hulu. Banjir bahkan menyebabkan arus lalu lintas yang menghubungkan Riau dengan Provinsi Sumatra Utara sempat terputus. Namun setelah ada perbaikan, warga justru menutup paksa akses tersebut. (FZR/KWR)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013