Dalam Penas Tani Nelayan XVI ini hal itu bisa tercapai. Banyak komitmen yang terjalin dalam rembug tani dan banyak pertemuan lain untuk kesiapan menyambut perubahan iklim ini
Padang (ANTARA) - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi menilai substansi pelaksanaan Pekan Nasional (Penas) Tani Nelayan XVI tercapai dengan baik.

"Substansi kegiatan tahun ini untuk menyamakan visi dan tekad untuk mengantisipasi perubahan iklim, termasuk El Nino, tercapai dengan baik dalam Penas Tani Nelayan XVI," katanya di Padang, Sumatera Barat, Kamis, pada penutupan Penas Tani Nelayan XVI  yang dihadiri oleh ribuan peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.

Menurutnya, ancaman perubahan iklim sudah di depan mata, termasuk El Nino yang diprediksi akan terjadi tahun ini. Perlu kesiapan dari semua pihak terkait pertanian, perikanan, dan kehutanan, untuk merespons hal tersebut.

"Dalam Penas Tani Nelayan XVI ini hal itu bisa tercapai. Banyak komitmen yang terjalin dalam rembug tani dan banyak pertemuan lain untuk kesiapan menyambut perubahan iklim ini," katanya.

Baca juga: Penas Tani ajang belajar inovasi teknologi & kearifan lokal pertanian

Selain itu gelar teknologi yang dilaksanakan dalam kegiatan itu juga bisa menjawab tantangan pertanian secara luas ke depan, salah satunya melalui smart farming.

"Smart farming ini adalah pertanian pintar yang dilakukan oleh para petani pintar karena itu diyakini mampu menjawab tantangan perubahan iklim," ujar Dedi.

Dalam kesempatan itu ia juga memuji pelaksanaan Penas Tani Nelayan XVI di Sumatera Barat sebagai yang terbaik dari segi sarana dan prasarana. "Kesuksesan PENAS Tani Nelayan kali ini menjadi tantangan pula bagi pelaksanaan tiga tahun ke depan," katanya.

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dan kehadiran 30 ribu lebih petani dan nelayan dari seluruh Indonesia dalam Penas Tani Nelayan XVI.

Baca juga: BPS sosialisasikan sensus pertanian pada Penas Tani XVI

"Kita berharap seluruh rangkaian kegiatan dalam agenda ini bisa memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan pertanian Indonesia demi persiapan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045," katanya.

Ia mengatakan selama kegiatan 10-15 Juni 2023 banyak keuntungan yang diterima Sumbar sebagai tuan rumah. Perputaran ekonomi semakin cepat. Diperkirakan lebih dari Rp250 miliar total perputaran uang selama kegiatan.

Masyarakat, kata dia, terutama di Kota Padang menerima banyak manfaat. UMKM bergerak, hotel penuh, toko oleh-oleh ramai dikunjungi, bahkan tempat-tempat wisata juga mendapatkan efek positif.

Baca juga: 289 kepala daerah se-Indonesia hadiri Penas Tani XVI di Sumbar
 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023