Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mempromosikan wisata dalam Festival "Kamakura" di Kota Yokote pada 14-16 Februari lalu untuk menggarap peluang pasar wisata di Jepang.

"Ini baru pertama kalinya kita ikut dalam festival Kamakura yang diharapkan menjadi langkah terobosan promosi untuk pasar Jepang," kata Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, M. Faried, di Jakarta, Senin.

Menurut Faried, pemerintah akan memanfaatkan festival musim dingin itu untuk menyebarluaskan informasi wisata dalam negeri dan memamerkan kesenian tradisional Indonesia, termasuk di antaranya Sasando Rote dari Nusa Tenggara Timur.

"Sasando kami harapkan menjadi daya tarik karena selama ini musik tradisional yang tampil umumnya gamelan Jawa atau kesenian Bali sehingga ini juga bagian dari menjual destinasi Bali-beyond," katanya.

Delegasi Indonesia dalam festival itu juga sempat bertamu ke Walikota Yokote, Chuetsu Igarashi; Gubernur Akita, Norihisa Satake, serta pejabat instansi pariwisata setempat.

"Mereka mengapresiasi dan memuji keikutsertaan Indonesia pada festival ini. Bahkan Gubernur Akita merencanakan kunjungan ke Indonesia pada Mei mendatang untuk menjalin hubungan bisnis, investasi dan promosi yang lebih intensif," katanya.

Faried mengatakan Jepang merupakan pasar potensial bagi industri wisata Indonesia. Menurut dia, jumlah wisatawan Jepang yang berkunjung ke Indonesia merupakan yang terbesar kelima setelah Singapura, Malaysia, Australia, dan China.

Festival Kamakura (Rumah Salju) adalah salah satu festival musim dingin di daerah Tohoku yang mulai diadakan lebih dari 400 tahun yang lalu. Malam Festival Kamakura diadakan di Kota Yokote, Akita.

Kota Yokote yang berpenduduk sekitar 100 ribu jiwa setiap tahun pada bulan Februari dikunjungi ratusan ribu turis dari dalam maupun dari luar negeri.

(H016)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013