Kendari (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara bersinergi memperluas layanan penggunaan transaksi digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga ke industri keuangan non-bank.

Kepala OJK Sultra Arjaya Dwi Raya di Kendari, Kamis mengatakan pihaknya bersama Bank Indonesia setempat telah mengumpulkan sejumlah perwakilan industri keuangan non-bank di daerah tersebut sebagai upaya perluasan layanan penggunaan QRIS.

"Kalau bank swasta dan bank umum itu kan sudah menggunakan QRIS. Jadi sekarang kita ingin nasabah nasabah dari industri non bank dan pembiayaan serta BPR agar menggunakan transaksi melalui QRIS karena ini kan belum tergarap," katanya.

Menurutnya banyak nasabah dari industri keuangan non-bank uang sangat berpotensi untuk didorong agar menggunakan QRIS sehingga transaksi bisa lebih mudah dan aman.

"Sungguh banyak nasabah nasabah dari industri keuangan non-bank sehingga kita bersama Bank Indonesia mengupayakan perluasan layanan penggunaan QRIS," katanya.

Lebih lanjut Arjaya mengatakan upaya perluasan penggunaan QRIS juga dalam rangka akselerasi ekosistem keuangan digital dan mendukung pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen dan literasi keuangan sebesar 50 persen pada 2024 sebagaimana Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Kolaborasi BI Sultra dan OJK Sultra dalam mendukung perluasan sistem keuangan digital ini melalui sosialisasi edukasi keuangan dengan mengangkat tema “Mendorong Literasi dan Inklusi Keuangan Makin Mudah dan Aman dengan QRIS”.

Sementara itu, Kepala BI Sultra Doni Septadijaya menjelaskan QRIS merupakan metode pembayaran digital yang cukup aman, efisien, cepat dan aman untuk digunakan masyarakat.

"Dengan adanya QRIS ini tentunya transaksi makin mudah, tidak perlu lagi membawa uang tunai. Dari sisi pedagang pembayaran ini tidak perlu melakukan pengelolaan uang tunai," katanya.

Doni berharap dengan adanya kerja sama dengan industri non-bank, penggunaan QRIS ini dapat menjangkau masyarakat luas yang sebelumnya belum dijangkau oleh industri bank.

"Ini merupakan salah satu dari upaya Bank Indonesia agar akselerasi QRIS di Sulawesi Tenggara bisa jauh lebih masif penggunaannya," ucap Doni.


Baca juga: OJK optimis peningkatan transaksi keuangan digital terus berlanjut


Baca juga: BI menargetkan 45 juta pengguna QRIS pada 2023
 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023