Kalau ada orang tua menelefon saya, mau titip anaknya masuk ke sekolah favorit, maka saya minta mereka merubah pola pikir bahwa tak ada yang namanya sekolah favorit
Tanjungpinang (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Dewi Kumalasari Ansar mengingatkan jangan ada siswa titipan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023-2024.

Dewi secara khusus bahkan sudah memberikan penjelasan kepada konstituen di daerah pemilihannya agar tidak menitipkan anak mereka ke sekolah-sekolah tertentu dengan predikat favorit atau unggul.

"Kalau ada orang tua menelefon saya, mau titip anaknya masuk ke sekolah favorit, maka saya minta mereka merubah pola pikir bahwa tak ada yang namanya sekolah favorit, karena semua sekolah kualitasnya sama," katanya  di Tanjungpinang, Jumat.

Dewi justru merasa khawatir jika orang tua tetap memaksakan anaknya masuk ke sekolah tertentu dapat berpotensi membebani otak si anak, akibat kemampuannya yang tidak sesuai dengan standar sekolah bersangkutan.

Ia pun meminta orang tua mendorong anak-anaknya giat belajar dan berprestasi jika memang anak ingin masuk ke sekolah yang diidamkan, contohnya sekolah negeri.

"Kalau anaknya berprestasi, silakan ikuti prosedur PPDB jalur prestasi, di situ sudah ada standar nilai sesuai standar sekolah yang diinginkan," ujarnya.

Lanjut Dewi mengingatkan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri hingga satuan pendidikan jangan takut menolak siswa titipan oknum/pejabat tertentu. Melainkan, tetap harus mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku pada saat PPDB.

Dia berharap, pelaksanaan PPDB tahun ini berjalan aman dan lancar, karena jauh-jauh hari jajaran Komisi IV DPRD Kepri yang membidangi masalah pendidikan sudah menggelar rapat bersama Dinas Pendidikan Kepri, Tim Saber Pungli guna mengantisipasi persoalan PPDB.

Menurutnya persoalan PPDB Kepri tiap tahun sama, paling dominan menyangkut ketersediaan ruang kelas baru (RKB), terutama di Kota Batam dengan jumlah penduduk terpadat se-Kepri.

"Tapi, tahun ini kami sudah membangun sekolah baru dan RKB, harapannya tak ada lagi masalah PPDB di Kepri. Distribusi siswa juga diharapkan merata di sekolah negeri maupun swasta, karena sama-sama dapat perhatian maksimal dari pemerintah," ucap Dewi.

Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung, menjelaskan tahun ini pendaftaran PPDB khusus SMA dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yaitu jalur prestasi 15 persen, afirmasi 15 persen, dan perpindahan orang tua 5 persen.

Pendaftaran SMA sudah dibuka sejak tanggal 13 hingga 19 Juni 2023, dilanjutkan pengumuman pada 21 Juni 2023 dan daftar ulang selama 22-24 Juni 2023.

Pendaftaran tahap kedua, yakni jalur zonasi 65 persen dibuka 22-26 Juni 2023, pengumuman pada 1 Juli 2023, dan pendaftaran ulang selama 3-6 Juli 2023.

“Kenapa pendaftaran SMA dibagi dua tahap, guna mempermudah anak-anak yang tidak diterima di jalur prestasi dan afirmasi, bisa masuk lewat jalur zonasi,” ungkap dia.

Pendaftaran PPDB SMK, lanjutnya, menggunakan jalur penilaian rapor, prestasi akademik, dan non-akademik sebesar 75 persen, bina lingkungan 10 persen, dan keluarga tak mampu 15 persen.

Pendaftaran PPDB SMK dibuka selama 13-19 Juni 2023, pengumuman pada 21 Juni 2023, dan daftar ulang selama 22-24 Juni 2023.

Pendaftaran PPDB SLB dibuka selama 19-28 Juni 2023, pengumuman pada 1 Juli 2023, dan daftar ulang selama 3-6 Juli 2023.

“Setelah proses PPDB selesai, dilanjutkan dengan pengenalan lingkungan sekolah (PLS) SMA/SMK tanggal 10-14 Juli 2023,” ucap dia.

Baca juga: Pemprov Jawa Barat jamin PPDB 2023 transparan dan akuntabel
Baca juga: Pemprov DKI siapkan SMA/SMK swasta gratis bagi siswa tak lolos PPDB
Baca juga: Jawa Timur siagakan 36 ribu operator untuk bantu pengambilan PIN PPDB



 

Pewarta: Ogen
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023