Kita buktikan yang 66,2 persen ini benar bahwa Indonesia sangat optimis menatap masa depannya sendiri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut tingginya optimisme pelaku usaha manufaktur menjadi modal bagi pemerintah untuk terus memperbaiki kondisi industri ke depan.

Tingginya optimisme pelaku usaha itu tercatat dalam Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Mei 2023, dengan sebanyak 66,2 persen pelaku usaha menyatakan optimis terhadap kondisi usaha industri selama 6 bulan ke depan. Angka ini meningkat dari kondisi pandangan bulan sebelumnya yang sebesar 64,7 persen.

"Dalam survei IKI, terdapat 66,2 persen pelaku usaha yang optimis terhadap kondisi perekonomian, kondisi manufaktur, untuk enam bulan ke depan. 66,2 persen ini besar. Ini modal kita," kata Menperin dalam Rapat Kerja Kementerian Perindustrian 2023, di Jakarta, Jumat.

Menperin mengungkapkan optimisme pelaku usaha didasarkan pada dua hal, yaitu kepercayaan atas segera pulihnya pasar global serta kebijakan pemerintah yang mendukung kondusivitas bisnis.

"Mari pelihara yang 66,2 persen sebagai modal kita, dan kita buktikan yang 66,2 persen ini benar bahwa Indonesia sangat optimis menatap masa depannya sendiri," katanya pula.

Dalam Rapat Kerja Kemenperin 2023, Menperin Agus Gumiwang mengungkapkan pihaknya mencermati tren perlambatan sektor manufaktur berdasarkan hasil survei Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang terjadi belakangan ini.

PMI Manufaktur Indonesia pada Mei 2023 berada di level ekspansi di posisi 50,3, melambat dibandingkan capaian April 2022 yang sebesar 52,7.

Sedangkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Mei 2023, meski masih berada di level ekspansi dengan angka 50,90, tercatat melambat 0,48 poin dibandingkan capaian pada April 2023 sebesar 51,38.

Menperin mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspansi manufaktur Indonesia bisa berupa faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal di antaranya kondisi resesi global, khususnya di kawasan Eropa, kebijakan moneter The Fed hingga perang Rusia-Ukraina yang semakin berkelanjutan.

Pada sisi internal atau domestik, kemampuan belanja domestik, belanja pemerintah hingga momentum hari raya dan faktor musiman juga patut menjadi perhatian.
Baca juga: Menperin cermati tren perlambatan PMI dan IKI terhadap manufaktur RI
Baca juga: Menperin targetkan kontribusi manufaktur capai 20 persen pada 2025


Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023