Sydney (ANTARA) - Pemimpin oposisi utama Partai Liberal Australia pada Jumat mendesak seorang senator mengundurkan diri setelah beberapa senator wanita menuduh sang senator melakukan pelecehan seksual.                   

Tuduhan terhadap senator yang dimaksud, David Van dari Partai Liberal, merupakan rangkaian dari banyak keluhan sebelumnya soal kebiasaan yang terjadi di gedung parlemen Australia. 

Keluhan tersebut mengarah pada penyelidikan pada 2021. Menurut hasil penyelidikan, satu dari tiga orang yang bekerja di gedung itu pernah mengalami pelecehan seksual. 

Senator independen Lidia Thorpe pada Kamis (15/6) menuduh Van melakukan pelecehan seksual terhadapnya selama masa jabatan parlemen sebelumnya. Van membantah tuduhan itu.

Thorpe kemudian tidak melanjutkan tuntutannya atas alasan mengikuti peraturan Senat yang mencegah kemunculan komentar soal tentang karakter seseorang.

Setelah komentar Thorpe itu, mantan senator Liberal Amanda Stoker mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Van secara tidak pantas menyentuhnya di sebuah pesta pada 2020 dengan meremas bokongnya dua kali.

Tuduhan ketiga terhadap Van datang dari pemimpin partai oposisi Partai Liberal, Peter Dutton.

Dutton mengungkapkan tuduhan tersebut kepada media pada Jumat, tanpa memberikan keterangan terperinci.

"Masalah anggota partai adalah masalah yang harus diselesaikan oleh partai tersebut, namun saya pikir demi kepentingan terbaik semua orang, dia seharusnya mengundurkan diri dari parlemen, kata Dutton kepada Nine Radio.

"Saya berharap dia akan melakukan langkah itu sesegera mungkin," ujarnya. 

Dutton mengatakan tuntutannya bukan semata cerminan bersalah atau tidaknya Van. Ia juga merujuk pada kepentingan bahwa masalah tersebut perlu ditangani oleh otoritas parlemen untuk diselidiki.

Van, sementara itu, mengatakan dirinya benar-benar hancur dan terkejut bahwa reputasinya bisa begitu jelek di luar sana.

"Saya akan sepenuhnya bekerja sama dengan proses apa pun yang diusulkan Peter Dutton untuk menentukan masalah ini secepat dan seadil mungkin," katanya melalui pernyataan.

Sebelumnya, seorang mantan penasihat pemerintah juga dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang koleganya di parlemen. Kasus itu mengguncang pemerintahan perdana menteri saat itu, Scott Morrison, yang dipimpin Partai Liberal.

PM Morrison saat itu harus berjuang meredakan kemarahan publik menjelang pemilihan umum --di tengah laporan soal pelecehan seksual, diskriminasi, dan kelakuan tidak wajar di parlemen. PM Morrison kalah dalam pemilihan pada Mei tahun lalu.
 

Sumber: Reuters

Baca juga: Parlemen Australia awali tahun pemilihan, PM Morrison minta maaf

Baca juga: Survei: lebih banyak laki-laki anggota parlemen Finlandia alami pelecehan dibanding perempuan


 

Wakil Mennaker kunjungi korban pelecehan seksual di Bekasi

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023