Pontianak (ANTARA News) - Sekitar lima rumah toko (ruko) di Jalan Gajah Mada, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) terbakar pada Kamis pukul 07.30 WIB dan diduga akibat ledakan kompor gas di salah satu ruko bernama Cafe Corner. "Pada saat saya sedang memilih buah jeruk di agen buah-buahan milik Acui, tiba-tiba terdengar ledakan sangat keras dari salah satu ruko tersebut, ternyata setelah saya cek suara keras tersebut berasal dari kompor gas yang meledak," kata H. Udin (55), seorang saksi, warga Sungai Jawi Dalam, Pontianak. Ia mengatakan, setelah mendengar suara ledakan ia bersama rekannya berusaha mencari sumber ledakan, belum jauh berjalan, api sudah menjalar di ruko Cafe Corner dengan cepat. "Mula-mula api menjalar bagian bawah ruko, karena bantuan pemadam kebakaran belum datang, api dengan cepat menjalar ke atas, setelah itu api mulai menjalar ke bagian samping bangunan," kata Udin dengan suara bergetar. Sekitar lima menit api melahap bangunan, baru pemadam kebakaran dari Yayasan Budi Pekerti datang membantu, karena letak lokasi kebakaran dengan yayasan pemadam kebakaran tersebut hanya berjarak sekitar seratus meter saja. Hal senada juga diakui oleh salah seorang juru parkir kendaraan, Zulfian (30), yang baru melihat api setelah api menjalar ke atas atap ruko kafe Corner. Ia juga sempat melihat para penghuni Cafe Corner berlarian dari pintu samping untuk menyelamatkan diri. Ia mengatakan, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, karena pada saat kejadian para penghuni ruko tersebut sudah mulai melakukan aktivitasnya sehari-hari, sehingga cepat bisa diketahui ada kejadian kebakaran di tempat mereka. Musibah kebakaran itu juga menghanguskan bangunan lainnya yakni toko obat Sinar Abadi, CV Anumerta distributor rokok, Diva Seluler toko HP, dan toko barang kelontong. Dari kelima ruko yang terbakar, kerusakan terparah dialami Cafe Corner, karena api diduga berasal dari ruko tersebut, kata Zulfian. Sementara dari pengamatan ANTARA di lokasi kebakaran, tampak beberapa tim pemadam kebarakan yang antara lain dari Yayasan Budi Pekerti, Dinas Kebakaran Kota Pontianak, Yayasan Panca Bhakti, Yayasan Bhakti Suci dan Bumi Raya Utama Group. Seorang anggota pemadam kebakaran Yayasan Budi Pekerti, Budi (34), mengatakan agak kesulitan memadamkan api, karena di sekitar lokasi kebakaran air selokan tidak banyak, jika pun ada air selokan berwarna hitam pekat. "Ada puluhan mobil unit mobil kebakaran yang ikut membantu memadamkan kebakaran. Tampaknya semua unit ikut memadamkan api, sehingga hanya dalam waktu setengah jam kebakaran bisa diatasi," kata Budi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006