Jakarta (ANTARA) - Perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo yaitu PT Global Mediacom Tbk (BMTR) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Global Mediacom Tahap I dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV Tahap I, dengan menargetkan meraih dana sebesar Rp1,7 triliun.

Direktur Utama BMTR Hary Tanoesoedibjo dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, menjelaskan perseroan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV Global Mediacom Tahap I dengan jumlah pokok obligasi sebanyak- banyaknya sebesar Rp850 miliar.

Perseroan menawarkan obligasi dalam tiga tenor, yaitu 370 hari kalender, 3 dan 5 tahun, dengan kupon obligasi berada pada rentang 8,75 - 9,25 persen untuk tenor 370 Hari Kalender, kisaran 9,75 - 10,25 persen untuk 3 tahun, dan 10,75 - 11,25 persen untuk 5 tahun.

Adapun, bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.

Secara bersamaan, BMTR juga menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV Tahap I dengan jumlah sisa imbalan sebanyak- banyaknya sebesar Rp850 miliar.

Baca juga: ST010 cetak rekor investor terbanyak dalam penerbitan sukuk tabungan

Sukuk Ijarah ditawarkan dalam tiga tenor, yaitu 370 Hari Kalender, 3 tahun dan 5 tahun, dengan kisaran cicilan imbalan ijarah yang ditawarkan pada rentang 8,75 - 9,25 persen untuk tenor 370 Hari Kalender, kisaran 9,75 - 10,25 persen untuk 3 tahun, dan 10,75 - 11,25 persen untuk 5 tahun.

Adapun, cicilan imbalan Ijarah dibayarkan setiap triwulan sesuai dengan tanggal pembayaran cicilan imbalan Ijarah.

Dalam rangka penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah ini, BMTR telah memperoleh hasil pemeringkatan atas Efek bersifat Utang dan Sukuk Ijarah dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yakni idA+ (single A plus) dan idAsy+ (single A plus syariah).

Adapun, bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi adalah PT Bahana Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT MNC Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Shinhan Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas. Sedangkan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak selaku wali amanat.

Hary Tanoe menjelaskan masa penawaran awal (book building) Obligasi dan Sukuk Ijarah dijadwalkan pada 15 Juni – 23 Juni, perkiraan tanggal efektif pada 28 Juni 2023, masa Penawaran Umum pada 30 Juni – 3 Juli 2023, penjatahan pada 4 Juli 2023, serta pencatatan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli 2023.

Baca juga: Moratelindo terbitkan Sukuk Ijarah, incar dana Rp3 triliun

Dia melanjutkan seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran, setelah dikurangi biaya-biaya emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah, akan dipergunakan untuk pelunasan sebagian (refinancing) dari Efek Bersifat Utang yang belum dilunaskan oleh perseroan.

Adapun, sisanya untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, diantaranya tidak terbatsa untuk pembayaran gaji karyawan, pembayaran utang usaha, pembiayaan kegiatan operasional dan lain-lain.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023