Dulu tidak sebanyak sekarang ya. Sekarang lebih banyak lagi, apalagi kalau sudah turun ada yang kasih makan itu lebih banyak lagi. Jadi kalau di lapangan ini di atas 50 ekor
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pihak SMAN 1 Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memastikan kawanan monyet yang kerap menyerbu area sekolah tidak mengganggu aktivitas belajar dan mengajar.

"Kalau sampai mengganggu sih tidak. Kalau gangguan yang istilahnya bisa kita toleransi mungkin ada juga, misalnya genteng-genteng di sekolah kami suka turun, dan bisa langsung diatasi oleh penjaga sekolah untuk diperbaiki," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Ciampea Ahmad Idrus di Bogor, Jumat.

Menurutnya, puluhan monyet yang turun dari bukit tak jauh dari area sekolah itu justru menjadi hiburan tersendiri bagi siswa untuk menghilangkan kejenuhan belajar.

"Bisa saja monyet pas turun sedang ada kegiatan belajar mengajar, lalu siswa melihat ke kaca ke arah keluar dan melihat monyet, itu akan mencuri perhatian. Di satu sisi mungkin mengurangi kejenuhan mereka," ujarnya.

Ahmad menyebutkan bahwa kawanan monyet itu turun dari perbukitan pada waktu-waktu tertentu. Ia memastikan hingga kini hewan itu tidak menyerang warga, termasuk siswa SMAN 1 Ciampea.

Baca juga: Diskar PB antisipasi monyet liar ke pemukiman bahayakan warga Bandung

"Tidak menyerang siswa. Tapi pernah ada kejadian siswa mungkin membawa makanan, mungkin lapar dia lihat terus ingin diraih tapi tidak sampai dicakar, (siswa) hanya dikejar-kejar saja," kata Ahmad.

Ia mengungkapkan bahwa kawanan monyet turun dari perbukitan itu bukan hal baru. Melainkan sudah sejak beberapa tahun lalu. Tapi jumlahnya kini semakin banyak.

"Dulu tidak sebanyak sekarang ya. Sekarang lebih banyak lagi, apalagi kalau sudah turun ada yang kasih makan itu lebih banyak lagi. Jadi kalau di lapangan ini di atas 50 ekor," ucapnya.

Ahmad menduga kawanan monyet itu turun dari bukit karena di habitat asalnya kekurangan sumber makanan.

"Sejak tanaman hutan itu diganti, yang sebelumnya tanaman buah, kini digantikan dengan perkebunan jati. Itu yang menyebabkan mereka turun ke sekolah," kata Ahmad.

Baca juga: Bocah di Bogor dirawat intensif lantaran diserang monyet
Baca juga: Gerombolan monyet jarah ladang petani di Garut

 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023