Beijing (ANTARA) - Tren perkembangan positif dari ekonomi China akan tetap stabil dalam jangka panjang, dan serangkaian kebijakan untuk mendukung pertumbuhan sedang dalam proses pengembangan.

Saat mengomentari penurunan dalam beberapa indikator ekonomi bulanan, termasuk indeks manajer pembelian (purchasing managers index/PMI) untuk laba industri dan sektor manufaktur China, Meng Wei, juru bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) China, pada Jumat (16/6) mengatakan fluktuasi adalah hal normal dan bersifat sementara.

Dengan suksesnya kebijakan pendukung, permintaan pasar secara bertahap mengalami pemulihan, sementara struktur pasokan mengalami peningkatan, yang dapat menyuntikkan stimulus ke dalam pembangunan ekonomi China, kata Meng.

Penjualan retail, indikator pertumbuhan konsumsi China, meningkat 9,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 18,76 triliun yuan (1 yuan = Rp2.089), dan konsumsi yang berkaitan dengan jasa tumbuh dengan pesat.

Dari Januari hingga Mei, tingkat pertumbuhan pendapatan box office di seluruh China menembus 40 persen (yoy), sedangkan sektor jasa boga mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 22,6 persen.

Pada periode tersebut, investasi aset tetap China mencapai 18,88 triliun yuan, naik 4 persen (yoy), sementara investasi di industri teknologi tinggi meningkat 12,8 persen (yoy) di tengah upaya China untuk mendorong transformasi dan pembaruan industri.

Meng mengatakan tren kenaikan indikator ekonomi utama diperkirakan akan bertahan untuk jangka panjang. Namun, dia memperingatkan bahwa permintaan pasar masih belum memadai dan kekuatan endogen ekonomi masih perlu ditingkatkan.

Dalam menghadapi tekanan dan tantangan semacam itu, China akan mengambil sejumlah langkah untuk menambah vitalitas ke dalam perekonomian pada tahap selanjutnya.

Lebih lanjut, Meng mengatakan China akan meluncurkan kebijakan untuk memulihkan dan memperluas konsumsi tepat pada waktunya, terus menyempurnakan ruang konsumsi, dan melepaskan potensi di sektor konsumsi jasa.

"Guna merangsang konsumsi otomotif, China akan mempercepat pembangunan fasilitas pengisian baterai dan transformasi jaringan listrik di sejumlah kota, serta mempromosikan kendaraan energi baru di daerah pedesaan," katanya.

"Berbagai upaya juga akan dilakukan untuk meningkatkan pendapatan penduduk perkotaan dan pedesaan," kata Meng.

Ia berjanji bahwa negara akan menstabilkan lapangan kerja, memberikan lebih banyak bantuan bagi industri pedesaan, memperluas jalur untuk memperoleh kekayaan bagi kalangan petani, melanjutkan penerapan kebijakan pemotongan pajak dan biaya yang sudah ada, serta meningkatkan sistem jaminan sosial berjenjang.

Untuk merangsang pertumbuhan, bank sentral China, People's Bank of China, memangkas suku bunga satu tahun dari fasilitas pinjaman jangka menengahnya pada Kamis (15/6), menyusul dua pemotongan suku bunga kebijakan serupa sebelumnya pada pekan ini, dalam 7 day reverse repo rate dan tingkat fasilitas pinjaman tetap.

Langkah tersebut dengan jelas mengindikasikan bahwa pihak otoritas akan memperkuat penyesuaian antisiklus (countercyclical) dan menopang ekspektasi pasar.

Di sisi fiskal, pemerintah pusat berjanji akan memberikan transfer payment sebesar 10,06 triliun yuan tahun ini, level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, guna membantu pemerintah daerah mengatasi krisis finansial yang disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk pemotongan pajak dan biaya besar-besaran.

China menargetkan untuk mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar sekitar 5 persen pada 2023, menurut laporan kerja pemerintah tahun ini, yang juga menyebutkan bahwa negara itu akan meningkatkan permintaan domestik pada 2023, dengan memprioritaskan pemulihan dan perluasan konsumsi. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023