"Kita harap tahun ini bisa beroperasi, kendala lama tidak beroperasi yaitu perusahaan pihak ketiga tidak siap cash keras karena ternyata anggaranya mencapai triliunan," kata Hasbullah Rahmad di Depok, Sabtu.
Ia menjelaskan, untuk percepatan pengoperasian TPPAS Lulut Nambo Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menambahkan anggaran sebesar Rp60 miliar.
"Pengoperasian minimal mesin sudah terpasang. Mudah-mudahan tahun ini sampah sudah bisa dibuang di sana," ungkapnya.
Pengolahan sampah TPPAS Lulut Nambo menggunakan mesin pengolah sampah menjadi briket untuk bahan bakar.
Baca juga: DLH Jabar belum pastikan pengoperasian TPPAS Lulut Nambo
Baca juga: Bahana TCW dukung proyek pembangunan TPPAS Regional Lulut Nambo
Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Jabar juga membuka peluang pihak ketiga untuk mendatangkan mesin untuk mengolah sampah skala besar.
Mesin pengolahan sampah di TPPAS Lulut Nambo belum bisa maksimal atau belum cukup untuk kapasitas volume besar.
"Mesin sekarang ini belum cukup untuk kapasitas volume besar. Setelah masuk mesin yang besar, kita bisa memaksimalkan sampah ke TPPAS Lulut Nambo dari Jabodetabek," ungkapnya.
Sementara itu Pemerintah Kota Depok terkait sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, mengusulkan dan meminta bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan pengolahan sampah buangan yang sudah over capacity atau melebihi kapasitas.
"Kami sudah mengusulkan dan meminta bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sejak beberapa waktu lalu agar sampah di lokasi TPA Cipayung dapat ditangani dengan baik, mengurangi polusi udara dan bahaya longsor ke Kali Pesanggrahan,” kata Kepala Unit Pelayanan terpadu (UPT) Cipayung Ardan Kurniawan.
Baca juga: Pemkot Depok kantongi izin buang sampah ke TPPAS Lulut-Nambo Bogor
Baca juga: TPPAS Lulut Nambo Bogor ubah sampah jadi bahan bakar
Baca juga: Jabar gandeng investor Jerman untuk lanjutkan pembangunan TPPAS Nambo
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023
