"Nanti puncak ibadah haji tanggal 9 Dzulhijjah, saya berharap teman-teman (petugas haji) bisa menjaga irama kerja dan istirahat yang cukup," kata Faisal di Mekah, Sabtu.
Meskipun menjaga ritme pelayanan, Faisal mengatakan petugas harus tetap harus bertanggung jawab, sehingga pada saat puncak ibadah haji petugas sudah siap secara mental.
Baca juga: Kemenag mengimbau jamaah calon haji simpan tenaga untuk puncak haji
Baca juga: Operasional Bus Shalawat berhenti sementara mulai 6-13 Zulhijah
Faisal yang memantau secara langsung pelayanan petugas saat kedatangan kloter tambahan di sektor 4 Mekah mengatakan petugas haji cukup sigap melayani jamaah haji lansia.
"Mereka sudah melayani jamaah sesuai standar operasional prosedur (SOP)," kata Faisal.
Dia mengatakan petugas haji mendahulukan jamaah haji lansia turun dari bus, kemudian dibawa masuk dan ke hotel duluan.
Menurut Faisal, meskipun petugas yang ada di hotel jumlahnya terbatas, para petugas haji bisa mengambil inisiatif dengan cepat.
Irjen Kemenag mengingatkan bahwa tantangan petugas haji tidak sedikit ketika di Arafah, Muzdalifah dan Mina, karena semua jamaah haji akan berada Armuzna untuk melaksanakan puncak ibadah haji, termasuk yang jamaah haji lansia.
Baca juga: PPIH petakan skema pergerakan jamaah jelang pelaksanaan puncak haji
Sementara itu, Kabid perlindungan jamaah PPIH Arab Saudi Harun Ar Rashid yang meninjau lokasi pelaksanaan Armuzna mengatakan akan ada 70 maktab mulai jalan 902 hingga jalan 910 dengan bilangan genap.
Satu maktab di Arafah dan Mina terdiri atas tujuh kloter atau sekitar tiga ribu orang (haji) yang akan ditangani oleh 11 adhoc yang beranggota 48-50 petugas.
Dia mengatakan petugas akan menyisir semua hotel jamaah di Mekah untuk memastikan semua jamaah calon haji mengikuti pelaksanaan puncak ibadah haji di Armuzna serta melakukan safari wukuf bagi jamaah yang sakit.
Pewarta: Wahyu Putro Arinto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023
