Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menitipkan pesan kepada simpatisan Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) agar jangan salah memilih pemimpin dalam Pemilu 2024 mendatang, karena keadaan dunia masih tidak normal.

Presiden menyampaikan hal itu saat menghadiri peringatan satu dekade Bara JP di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu, di mana ia menyebut sejumlah pakar memproyeksi sejumlah masalah seperti krisis keuangan maupun krisis pangan belum tentu bisa dipulihkan dalam 5—10 tahun mendatang.

"Saya wanti-wanti di mana-mana dalam keadaan ketidakpastian global masih menyelimuti dunia. Para ahli, para pakar, menyampaikan bisa 5—10 tahun yang akan datang masih belum bisa dipulihkan," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi berpesan agar Bara JP dan masyarakat pada umumnya tidak salah memilih pemimpin. Terlebih proyeksi geopolitik maupun geoekonomi global masih tidak normal terdampak perang.

"Kita lihat mungkin masih dalam jangka tiga tahun, bisa dua tahun, bisa tiga tahun, bisa lima tahu, pergeserannya ke mana. Siapa akan berkawan dengan siapa," katanya.

Lebih lanjut, Jokowi menekankan kembali pentingnya periode 13 tahun ke depan untuk menentukan ke mana arah Indonesia, apakah akan terperangkap dalam jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap) atau bisa maju.

Menurut Jokowi hal itu menggambarkan betapa pentingnya kepemimpinan 2024, 2029, maupun 2034, sebab Indonesia sebetulnya memiliki kesempatan dan peluang untuk melompat menjadi negara maju.

"Negara kita bisa melompat karena infrastruktur yang akan kita bangun ini bisa menjadi pondasi untuk menuju ke sana," katanya.

Selain itu, lanjut Jokowi, kebijakan hilirisasi serta industrialisasi juga memiliki tujuan yang sama yakni menjadi pijakan bagi Indonesia menghindari perangkap middle income trap dan menjadi negara maju.

Di sisi lain, Jokowi juga menitipkan agar Bara JP tidak mengalami perpecahan menyongsong Pemilu 2024 yang sangat mungkin menimbulkan perbedaan pendapat di dalam organisasi simpatisan tersebut.

"Saya ingatkan, kita ini kawan sejak awal loh. Saudara-saudara juga kawan sejak awal. Jangan soal dukung mendukung menjadi perpecahan, jangan. Berbeda enggak apa-apa, ini alam demokrasi enggak apa-apa," ujarnya.

Baca juga: Jokowi ungkap penanganan COVID-19 kerja terberat masa pemerintahannya
Baca juga: Sidarto: Sri Adiningsih beri ratusan nasihat untuk Presiden Jokowi
Baca juga: Presiden Jokowi hadiri peringatan 1 Dekade Bara JP di Bogor

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023