Madinah (ANTARA) - Pemerintah Indonesia sedang mengupayakan jamaah haji kuota tambahan yang dijadwalkan masih ada sekitar delapan kloter dapat mendarat di Bandara Jeddah, tidak di Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Sejak Kamis (15/6) jamaah haji Indonesia mendarat di Madinah, dan atas rekomendasi Pemerintah Arab Saudi mereka diharuskan transit semalam dengan alasan jamaah sudah menempuh perjalanan dari Tanah Air ke Tanah Suci berkisar sembilan sampai sepuluh jam.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Haryanto di Kantor PPIH Arab Saudi Daker Bandara, Jeddah, Minggu malam, mengatakan kloter jamaah haji kuota tambahan ini terpaksa mendarat di Madinah lantaran slot pendaratan di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah sudah penuh.

Baca juga: Jalan menuju Masjidil Haram semakin padat menjelang puncak haji

Meskipun demikian, lanjut dia, Pemerintah Indonesia melalui Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah sedang melobi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi agar jamaah haji kuota tambahan ini bisa mendarat di Jeddah seperti jamaah gelombang dua lainnya.

"Diupayakan supaya bisa melalui Jeddah," kata Haryanto.

Menurut dia, setidaknya ada dua keuntungan jika jamaah kuota tambahan ini bisa mendarat di Jeddah. Selain bisa langsung didorong ke Mekkah yang jaraknya lebih dekat, juga bisa meminimalisasi pengeluaran biaya tak terduga lantaran jamaah harus transit dan menginap semalam terlebih dulu di Madinah.

Baca juga: Petugas haji di Madinah mulai bergerak ke Mekkah

"Betul sekali (biaya membengkak), itu yang menjadi salah satu pertimbangan kami, karena yang tadinya (tiba) di Jeddah langsung Mekkah, ini mendarat di Madinah maka kami harus sewa hotel, kemudian konsumsi, dan transportasi dari Madinah ke Mekkah," kata Haryanto.

Ia mengatakan hal itu bukan hanya Indonesia, tetapi jamaah dari berbagai negara juga memiliki tujuan yang sama, sehingga lalu lintas di Bandara Jeddah sangat padat dan upaya pendaratan jamaah di Jeddah belum ada titik.terang.

Baca juga: Jamaah haji Indonesia akan tempati 70 maktab di Arafah

"Sampai saat ini slot mendarat di Jeddah memang sudah full. Ketika nanti dari negara lain sudah longgar mungkin bisa. Mudah-mudahan bisa disetujui untuk mendarat di Jeddah," kata Haryanto.

Pewarta: Nur Istibsaroh
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023