Washington (ANTARA News) - Mantan anggota Kongres Amerika Serikat Jesse Jackson Jr., hari Rabu mengaku bersalah telah menyelewengkan dana kampanye senilai 750.000 dolar AS (sekira Rp7,26 miliar).

Jackson (47), dari Chicago, adalah putera dari pemimpin pejuang hak-hak sipil dan pernah menjadi bintang politik di kalangan Partai Demokrat.

Jackson menangis tanpa suara ketika ia mengajukan pengakuan di Pengadilan Distrik AS di Washington.

Hakim Robert Wilkins menerima pengakuan tersebut.

"Bersalah, yang mulia. Saya menipu rakyat Amerika," kata Jackson setelah hakim menanyakan pengakuan apa yang akan ia berikan.

Jackson, yang tahun lalu luput dari perhatian publik dan menjalani perawatan untuk gangguan bipolar, bisa dikenai hukuman maksimal lima tahun di bawah persetujuan jaksa penuntut.

Hakim Wilkins menjadwalkan pembacaan vonis dilakukan pada 28 Juni mendatang.

Dalam sidang hari Rabu yang berlangsung selama satu jam, ayah Jackson, Jesse Jackson Sr., duduk di deretan depan bangku di ruang pengadilan yang dipenuhi oleh keluarga, teman-teman dan para wartawan.

Isteri Jesse Jackson Jr., Sandi, dijadwalkan akan muncul di persidangan terpisah pukul 14.30 waktu setempat dan menyatakan bersalah telah membuat laporan bohong soal pengembalian pajak.

Laporan tersebut tidak mencantumkan dana kampanye sebagai uang pemasukan.

Sandi adalah mantan anggota Dewan Kota Chicago.

Lahir dengan nama yang akan membawanya terkenal di seluruh Amerika Serikat karena sang ayah adalah pegiat hak sipil serta pernah menjadi calon presiden, Jesse Jackson Jr. pernah dianggap sebagai salah satu politisi kulit hitam paling menjanjikan di AS.

Ia mencalonkan diri sebagai anggota Kongres dan memenangi posisi tersebut pada umur 30 tahun dan menjalani masa jabatan dari tahun 1995 hingga ia mengundurkan diri pada 21 November lalu, dengan menyebutkan adanya alasan-alasan kesehatan dan bahwa ia berada di bawah penyelidikan FBI.

Setelah sidang hari Rabu, Jackson menyatakan penyesalannya karena menggunakan uang kampanye selama bertahun-tahun.

"Saya sangat memahami konsekuensi karena tindakan saya itu," katanya.

Jackson dituduh telah memesan ke alamatnya di Washington pengiriman jam tangan pria bermerek Rolex seharga 43.350 dolar (Rp419,8 juta) yang ia beli dengan dana kampanye.

Ia juga memesan jaket-jaket berbulu binatang yang ia beli senilai 5.150 (Rp49,8 juta) dari dana kampanye dan dialamatkan ke rumah seseorang yang tidak disebutkan namanya di Beverly Hills, kata dokumen.

Jackson menghilang dari perhatian masyarakat pada musim panas lalu dan spekulasi berputar selama beberapa minggu tentang kondisinya.

Ia mengatakan pada akhir Juni tahun lalu bahwa ia telah mengambil cuti dua minggu sebelumnya untuk menjalani perawatan bagi apa yang digambarkan sebagai kelelahan yang ia alami.

Ia mengeluarkan pernyataan pada 5 Juli yang mengatakan bahwa masalah kesehatan yang ia alami ternyata lebih serius dan ia memerlukan perawatan inap lebih lanjut untuk penyakit "fisik dan emosional" yang tidak disebutkan secara rinci.

Pada 11 Juli, dokter yang merawat Jackson mengatakan bahwa ia sedang menjalani perawatan intensif untuk "kelainan suasana hati" dan diperkirakan akan sembuh total.

Mayo Clinic pada 27 Juli bahwa Jackson telah masuk ke klinik tersebut.

Jackson menjalani perawat setidaknya selama enam minggu di Mayo karena kelainan bipolar, yang kadang-kadang disebut sebagai depresi manik.

Kelainan ini ditandai dengan suasana hati yang tinggi dan rendah, dan bisa disembuhkan melalui pengobatan dan konsultasi psikologi, demikian Reuters.
(T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013